medcom.id, Jakarta: Musyawarah Nasional ke IX Partai Golkar baik yang digelar di Bali, maupun di Jakarta telah usai digelar. Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) mengaku lebih menghargai Munas yang digelar dengan demokratis.
"Saya tidak posisi memilih. Tapi tentu yang saya hargai yang lebih demokratis," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2014).
Saat didesak pewarta untuk memilih diantara dua munas itu, JK masih berkelit. JK justru melempar pertanyaan kepada pewarta, "Masa tak tahu?" kata JK sambil tertawa.
Tidak menyerah, pewarta coba bertanya lebih spesifik, pilihan pria asal Makasaar ini jatuh ke Munas Ancol Jakarta atau Munas Nusa Dua di Bali. JK kembali bertanya kepada pewarta. "Kau pilih yang mana?" tanya JK ketawa.
Salah satu pewarta pun menjawab, "Ancol, pak"
Mendengar jawaban itu, JK pun tertawa. "Kau yang bilang yah, sudah yah," imbuh JK.
Sebelumnya diketahui dalam Munas IX Partai Golkar yang digelar di Jakarta mengukuhkan Agung Laksono sebagai ketua umum (ketum) Partai Golkar periode 2014-2019. Agung mengungguli beberapa pesaingnya dengan perolehan suara 147 dari 294 suara yang diperebutkan dalam munas, Minggu 7 Desember.
Pemilihan ketua umum Partai Golkar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, terbilang cukup sengit mengingat ada tiga calon ketua umum yang bertarung untuk duduk sebagai orang nomor satu di Partai Golkar. Ketiga calon tersebut adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Priyo Budi Santoso dan Agung Laksono.
Beberapa hari sebelumnya, partai berlambang pohon beringin kubu Aburizal Bakrie (Ical), juga menggelar Munas ke-IX Partai Golkar di Bali. Dalam Munas tersebut, Ical terpilih menjadi ketum Partai Golkar periode 2014-2019 secara aklamasi. Ical diangkat menjadi pucuk pimpinan partai berlambang beringin.
medcom.id, Jakarta: Musyawarah Nasional ke IX Partai Golkar baik yang digelar di Bali, maupun di Jakarta telah usai digelar. Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) mengaku lebih menghargai Munas yang digelar dengan demokratis.
"Saya tidak posisi memilih. Tapi tentu yang saya hargai yang lebih demokratis," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2014).
Saat didesak pewarta untuk memilih diantara dua munas itu, JK masih berkelit. JK justru melempar pertanyaan kepada pewarta, "Masa tak tahu?" kata JK sambil tertawa.
Tidak menyerah, pewarta coba bertanya lebih spesifik, pilihan pria asal Makasaar ini jatuh ke Munas Ancol Jakarta atau Munas Nusa Dua di Bali. JK kembali bertanya kepada pewarta. "Kau pilih yang mana?" tanya JK ketawa.
Salah satu pewarta pun menjawab, "Ancol, pak"
Mendengar jawaban itu, JK pun tertawa. "Kau yang bilang yah, sudah yah," imbuh JK.
Sebelumnya diketahui dalam Munas IX Partai Golkar yang digelar di Jakarta mengukuhkan Agung Laksono sebagai ketua umum (ketum) Partai Golkar periode 2014-2019. Agung mengungguli beberapa pesaingnya dengan perolehan suara 147 dari 294 suara yang diperebutkan dalam munas, Minggu 7 Desember.
Pemilihan ketua umum Partai Golkar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, terbilang cukup sengit mengingat ada tiga calon ketua umum yang bertarung untuk duduk sebagai orang nomor satu di Partai Golkar. Ketiga calon tersebut adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Priyo Budi Santoso dan Agung Laksono.
Beberapa hari sebelumnya, partai berlambang pohon beringin kubu Aburizal Bakrie (Ical), juga menggelar Munas ke-IX Partai Golkar di Bali. Dalam Munas tersebut, Ical terpilih menjadi ketum Partai Golkar periode 2014-2019 secara aklamasi. Ical diangkat menjadi pucuk pimpinan partai berlambang beringin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)