medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh angkat bicara soal pro-kontra pengangkatan M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Ia meminta, masyarakat memberi kesempatan kepada Prasetyo untuk bekerja, menunjukkan performa, dan independensinya.
"Kerja saja belum, janganlah kita sudah berprasangka dahulu. Dia (Prasetyo-Red.) memiliki background pernah bergabung dengan partai politik. Sementara negeri ini pernah punya banyak presiden yang merangkap jabatan sebagai ketua umum partai politik. Berikanlah dulu kesempatan," kata Surya Paloh di Studio Metro TV, Jumat (21/11/2014).
Surya Paloh berpesan kepada Prasetyo agar bekerja sungguh-sungguh dengan integritas tinggi. Juga mengutamakan kepentingan negara jauh di atas kepentingan pribadi, golongan, ataupun partai tempat dia pernah bergabung.
Surya Paloh bercerita, Presiden Joko Widodo memang pernah meminta pendapatnya terkait nama-nama yang layak menjadi calon Jaksa Agung. Tapi, keputusan akhir tetap di tangan Presiden Jokowi. Pengangkatan Prasetyo hak prerogatif presiden.
Dia mengaku, baru Rabu (19/11/2014) malam mendapat kabar Prasetyo akan diangkat menjadi Jaksa Agung. Nah, pada Kamis (20/11/2014) pagi, DPP langsung membuat surat pemberhentian Prasetyo dari keanggotaan Partai NasDem.
Menurut Surya Paloh, partai sudah menyiapkan nama yang akan menggantikan posisi Prasetyo sebagai anggota Mahkamah Partai. Sementara keanggotaannya di DPR, sesuai UU akan digantikan caleg Partai NasDem yang memperoleh suara terbanyak setelah Prasetyo.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh angkat bicara soal pro-kontra pengangkatan M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Ia meminta, masyarakat memberi kesempatan kepada Prasetyo untuk bekerja, menunjukkan performa, dan independensinya.
"Kerja saja belum, janganlah kita sudah berprasangka dahulu. Dia (Prasetyo-Red.) memiliki background pernah bergabung dengan partai politik. Sementara negeri ini pernah punya banyak presiden yang merangkap jabatan sebagai ketua umum partai politik. Berikanlah dulu kesempatan," kata Surya Paloh di Studio
Metro TV, Jumat (21/11/2014).
Surya Paloh berpesan kepada Prasetyo agar bekerja sungguh-sungguh dengan integritas tinggi. Juga mengutamakan kepentingan negara jauh di atas kepentingan pribadi, golongan, ataupun partai tempat dia pernah bergabung.
Surya Paloh bercerita, Presiden Joko Widodo memang pernah meminta pendapatnya terkait nama-nama yang layak menjadi calon Jaksa Agung. Tapi, keputusan akhir tetap di tangan Presiden Jokowi. Pengangkatan Prasetyo hak prerogatif presiden.
Dia mengaku, baru Rabu (19/11/2014) malam mendapat kabar Prasetyo akan diangkat menjadi Jaksa Agung. Nah, pada Kamis (20/11/2014) pagi, DPP langsung membuat surat pemberhentian Prasetyo dari keanggotaan Partai NasDem.
Menurut Surya Paloh, partai sudah menyiapkan nama yang akan menggantikan posisi Prasetyo sebagai anggota Mahkamah Partai. Sementara keanggotaannya di DPR, sesuai UU akan digantikan caleg Partai NasDem yang memperoleh suara terbanyak setelah Prasetyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)