Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dan saling memaafkan dengan Ketua MPR sekaligus Ketum PAN Zulkifli Hasan (kanan) pada silahturahmi Idul Fitri 1436 H di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/7).--Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dan saling memaafkan dengan Ketua MPR sekaligus Ketum PAN Zulkifli Hasan (kanan) pada silahturahmi Idul Fitri 1436 H di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/7).--Foto: Antara/Widodo S Jusuf

PAN Aset Baru Presiden Jokowi

LB Ciputri Hutabarat • 03 September 2015 08:28
medcom.id, Jakarta: Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dengan koalisi partai pemerintah dinilai menjadi sinyal positif bagi Presiden Joko Widodo.
 
Pengamat Politik dari LIPI, Profesor Ikrar Nusa Bakti mengatakan, perpindahan PAN menjadi aset baru bagi pemerintah.
 
"Buat saya ini adalah aset yang baik buat Presiden Jokowi. Jokowi akan lebih percaya diri untuk mengambil kebijakan karena ada yang mendukung," kata Ikrar pada Program Prime Time News, Metro Tv, Kamis (3/9/2015).

(Baca: PAN Resmi Gabung dengan Koalisi Partai Pemerintah)
 
Terlebih lagi, Ikrar menilai PAN sudah lama menunjukkan niatnya untuk bergabung dengan koalisi partai pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah gerak-gerik politik PAN sebelum pemilihan presiden beberapa waktu lalu.
 
"Apa yang terjadi dari PAN tak mengejutkan. Kita tahu dulu pak Hatta Rajasa mau menjadi calon wakil Presiden Jokowi. Cuma karena hiruk pikuk politik JK lah yang dipilih. Jadi prosesnya sudah cukup panjang," ungkap pengamat politik Universitas Indonesia ini.
 
(Baca: PAN Gabung ke KIH bukan Karena Haus Kekuasaan)
 
Ikrar juga memandang bergabungnya PAN sudah pada waktu yang tepat. Jika sedikit saja PAN salah langkah, PAN akan dikritik lebih pedas karena mencari kursi di kabinet.
 
"Buat saya masuknya PAN ke dalam partai itu tepat waktu. Sebab kalau PAN masuk saat gonjang ganjing dalam reshuffle kabinet akan dituduh mencari jabatan. Tapi ini kan PAN masuk setelah reshuffle setelah kabinet," imbuhnya.
 
(Baca: PDIP Sambut Baik PAN Masuk Koalisi Pemerintah)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan