medcom.id, Jakarta: Konflik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuat organisasi sayap mereka, Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) gemas. Kedua kubu yang bertikai diminta tidak memikirkan ego masing-masing.
Ketua umum Parmusi hasil Muktamar ke-3, Usamah Hisyam mengaku kesulitan mendamaikan dua kubu yang bertikai di PPP, kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy. Menurutnya, kedua kubu sudah memiliki persepsi yang tak lagi bisa disamakan.
Sampai hari ini Parmusi menghadapi kesulitan mempersatukan kedua kubu. Sudah diupayakan berbagai cara, baik oleh Parmusi maupun oleh para senior di PPP. Sebagai ketum baru, Usamah mengimbau agar kedua kubu yang bertika segera berdamai. Perdamaian ini, kata Usamah untuk kepentingan umat yang ada.
"Jangan organisasi ini terus menerus pecah dua. Salah satu harus ada yang legowo dan yang lain merangkul semuanya," jelas dia.
Parmusi sendiri tidak akan memilih satu dari dua kubu yang bertikai. Sikap Parmusi, kata Usamah jelas, berada di tengah-tengah antara dua kubu tersebut.
"Tetapi, kita imbau agar mereka duduk bersama. Ini kan duduk bersama aja enggak, bagaimana mau bersatu? Sekarang gini, duduk bersama dulu, baru dicari formula yang bersifat win-win solution. Yang penting adalah menyelamatkan partainya. Siapa yang memimpin itu urusan nanti," tutup Usamah.
medcom.id, Jakarta: Konflik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuat organisasi sayap mereka, Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) gemas. Kedua kubu yang bertikai diminta tidak memikirkan ego masing-masing.
Ketua umum Parmusi hasil Muktamar ke-3, Usamah Hisyam mengaku kesulitan mendamaikan dua kubu yang bertikai di PPP, kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy. Menurutnya, kedua kubu sudah memiliki persepsi yang tak lagi bisa disamakan.
Sampai hari ini Parmusi menghadapi kesulitan mempersatukan kedua kubu. Sudah diupayakan berbagai cara, baik oleh Parmusi maupun oleh para senior di PPP. Sebagai ketum baru, Usamah mengimbau agar kedua kubu yang bertika segera berdamai. Perdamaian ini, kata Usamah untuk kepentingan umat yang ada.
"Jangan organisasi ini terus menerus pecah dua. Salah satu harus ada yang legowo dan yang lain merangkul semuanya," jelas dia.
Parmusi sendiri tidak akan memilih satu dari dua kubu yang bertikai. Sikap Parmusi, kata Usamah jelas, berada di tengah-tengah antara dua kubu tersebut.
"Tetapi, kita imbau agar mereka duduk bersama. Ini kan duduk bersama aja enggak, bagaimana mau bersatu? Sekarang gini, duduk bersama dulu, baru dicari formula yang bersifat win-win solution. Yang penting adalah menyelamatkan partainya. Siapa yang memimpin itu urusan nanti," tutup Usamah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)