Jakarta: Pemerintah berjanji bakal memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Modernisasi agar pertahanan dan keamanan Indonesia kian kokoh selain menetapkan komponen cadangan.
"Pemerintah memodernisasi alutsista menyeluruh pada semua matra," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 7 Oktober 2021.
Pemerintah juga menggandeng ilmuwan dan insinyur terbaik bangsa. Mereka tengah meneliti dan mengembangkan alutsista termutakhir seperti pembangunan fregat (kapal perang).
"Termasuk, peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," ujar Kepala Negara.
Menurut Jokowi, modernisasi itu penting untuk mempertebal pertahanan Indonesia. Apalagi, komponen cadangan baru ditetapkan dan siaga bila dipanggil negara.
"Penetapan komponen cadangan ini akan semakin memperkokoh sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta kita," ujar dia.
Baca: Jokowi: Komponen Cadangan Dikerahkan Saat Darurat Militer
Jokowi menetapkan 3.103 komponen cadangan pada 2021. Penetapan itu diyakini memantapkan sistem pertahanan dan keamanan Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memerinci 3.013 personel komponen cadangan. Rinciannya, yakni Resimen Induk Kodam (Rindam) Jaya 500 orang, Rindam III Siliwangi 500 orang, Rindam IV Diponegoro 500 orang, dan Rindam V Brawijaya 500 orang.
"Rindam XII Tanjungpura 499 orang dan Universitas Pertahanan 604 orang," ujar Prabowo.
Jakarta: Pemerintah berjanji bakal memodernisasi alat utama sistem senjata
(alutsista) TNI. Modernisasi agar
pertahanan dan keamanan Indonesia kian kokoh selain menetapkan
komponen cadangan.
"Pemerintah memodernisasi alutsista menyeluruh pada semua matra," kata Presiden Joko Widodo
(Jokowi) di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 7 Oktober 2021.
Pemerintah juga menggandeng ilmuwan dan insinyur terbaik bangsa. Mereka tengah meneliti dan mengembangkan alutsista termutakhir seperti pembangunan fregat (kapal perang).
"Termasuk, peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," ujar Kepala Negara.
Menurut Jokowi, modernisasi itu penting untuk mempertebal pertahanan Indonesia. Apalagi, komponen cadangan baru ditetapkan dan siaga bila dipanggil negara.
"Penetapan komponen cadangan ini akan semakin memperkokoh sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta kita," ujar dia.
Baca:
Jokowi: Komponen Cadangan Dikerahkan Saat Darurat Militer
Jokowi menetapkan 3.103 komponen cadangan pada 2021. Penetapan itu diyakini memantapkan sistem pertahanan dan keamanan Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memerinci 3.013 personel komponen cadangan. Rinciannya, yakni Resimen Induk Kodam (Rindam) Jaya 500 orang, Rindam III Siliwangi 500 orang, Rindam IV Diponegoro 500 orang, dan Rindam V Brawijaya 500 orang.
"Rindam XII Tanjungpura 499 orang dan Universitas Pertahanan 604 orang," ujar Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)