medcom.id, Jakarta: 2016 menjadi puncak karier Setya Novanto di Golkar. Selasa pagi 17 Mei, ia ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar periode 2016-2019.
Kiprah Novanto di Golkar sudah belasan tahun. Ia mengawali karier politik dengan menjadi kader Kosgoro pada 1974. Hayono Isman, teman Novanto sejak SMA, jadi mentor Novanto dalam berpolitik.
Pada 1990-1994, Novanto tercatat sebagai ketua DPP GM Kosgoro. Lalu, pada 1995-1996, Novanto menjadi Ketua Umum Bamuhas Kosgoro.
Periode 1998-2004, Novanto masuk struktur DPP Golkar dengan menjabat Wakil Bendahara. Dia juga tercatat pernah menjabat sebagai Bendahara Badan Pengendali Pemenangan Pemilu DPP Golkar dan Sekretaris Koordinator Bidang Pendidikan DPP Partai Golkar.
Setya Novanto. Foto: MI
Lewat Golkar, Novanto mampu duduk di Parlemen sejak 1999 hingga saat ini. Ia maju dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur.
Karir Novanto terus naik. Pada 2009, DPP Golkar menunjuk Novanto sebagai Ketua Fraksi dan sebagai Ketua DPR pada 2014.
Akhir 2015, Novanto diterpa isu buruk. Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan si Ketua DPR dengan dugaan meminta saham ke PT Freeport Indonesia.
Pria kelahiran Bandung ini mundur dari jabatan Ketua DPR. Ia tak lantas kehilangan kekuasaan, Golkar menyerahkan kursi Ketua Fraksi kembali ke tangan Novanto.
Selasa ini jadi hari yang luar biasa bagi karir Novanto. Steering Committee Munaslub Golkar menetapkannya sebagai Ketua Umum Golkar.
Pada pemilihan ketua umum, Novanto mendapat dukungan 277 suara, melebihi 30 persen dari total suara. Namun, Ade Komarudin juga mendapat suara lebih dari 30 persen (173).
Setya Novanto saat menjabat Ketua Masyarakat Trisakti menyampaikan pidato tentang tujuan utama pembentukan Masyarakat Trisakti sebagai upaya menyelesaikan kasus perseteruan rektorat dengan Yayasan Trisakti. Foto: MI/M. Irfan
Sesuai, anggaran dasar Golkar, tata tertib, tata cara pemilihan, Munaslub memutuskan pemilihan di lanjutkan ke putaran kedua. Namun, Ade mundur dari pencalonan sebelum pemilihan putaran kedua dimulai.
"Kami tetapkan Bapak Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar periode 2016-2019," kata Ketua Steering Committee Munaslub Golkar Nurdin Halid di arena Munaslub, Nusa Dua, Bali.
Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto (kanan) dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin memberikan tanggapan terhadap kasus Bank Century di gedung DPR/MPR, Rabu 28 Oktober 2009. Antara Foto/Rosa Panggabean
Selain berpolitik, Novanto juga aktif di dunia usaha. Novanto menyebut Sudwikatmono sebagai pembinanya jadi pengusaha. Novanto mulai berjualan beras dan madu dengan modal Rp82.500.
Karena kepiawaiannya, Novanto menjadi Kepala Penjualan Mobil untuk wilayah Indonesia Bagian Timur pada usia 22 tahun. Saat itu, ia masih kuliah di Universitas Widya Mandala Surabaya.
Setya juga pernah menjadi model, dan terpilih jadi pria tampan Surabaya pada 1975.
Setya Novanto dan Ade Komarudin saat kampanye calon ketua umum Golkar di Surabaya, Jawa Timur. Antara Foto/Zabur Karuru
Pertemanan dengan Hayono Isman jadi awal mula persinggungan Novanto dengan dunia politik. Kembali ke Jakarta pada 1982, ia meneruskan kuliah jurusan akuntansi di Universitas Trisakti.
Selama kuliah, ia tinggal di rumah Hayono dan bekerja di PT Aninda Cipta Perdana, perusahaan Hayono. Selain menjadi staf, ia mengurus kebun, menyapu, mengepel, hingga menyuci mobil dan menjadi sopir pribadi keluarga Hayono.
medcom.id, Jakarta: 2016 menjadi puncak karier Setya Novanto di Golkar. Selasa pagi 17 Mei, ia ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar periode 2016-2019.
Kiprah Novanto di Golkar sudah belasan tahun. Ia mengawali karier politik dengan menjadi kader Kosgoro pada 1974. Hayono Isman, teman Novanto sejak SMA, jadi mentor Novanto dalam berpolitik.
Pada 1990-1994, Novanto tercatat sebagai ketua DPP GM Kosgoro. Lalu, pada 1995-1996, Novanto menjadi Ketua Umum Bamuhas Kosgoro.
Periode 1998-2004, Novanto masuk struktur DPP Golkar dengan menjabat Wakil Bendahara. Dia juga tercatat pernah menjabat sebagai Bendahara Badan Pengendali Pemenangan Pemilu DPP Golkar dan Sekretaris Koordinator Bidang Pendidikan DPP Partai Golkar.
Setya Novanto. Foto: MI
Lewat Golkar, Novanto mampu duduk di Parlemen sejak 1999 hingga saat ini. Ia maju dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur.
Karir Novanto terus naik. Pada 2009, DPP Golkar menunjuk Novanto sebagai Ketua Fraksi dan sebagai Ketua DPR pada 2014.
Akhir 2015, Novanto diterpa isu buruk. Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan si Ketua DPR dengan dugaan meminta saham ke PT Freeport Indonesia.
Pria kelahiran Bandung ini mundur dari jabatan Ketua DPR. Ia tak lantas kehilangan kekuasaan, Golkar menyerahkan kursi Ketua Fraksi kembali ke tangan Novanto.
Selasa ini jadi hari yang luar biasa bagi karir Novanto. Steering Committee Munaslub Golkar menetapkannya sebagai Ketua Umum Golkar.
Pada pemilihan ketua umum, Novanto mendapat dukungan 277 suara, melebihi 30 persen dari total suara. Namun, Ade Komarudin juga mendapat suara lebih dari 30 persen (173).
Setya Novanto saat menjabat Ketua Masyarakat Trisakti menyampaikan pidato tentang tujuan utama pembentukan Masyarakat Trisakti sebagai upaya menyelesaikan kasus perseteruan rektorat dengan Yayasan Trisakti. Foto: MI/M. Irfan
Sesuai, anggaran dasar Golkar, tata tertib, tata cara pemilihan, Munaslub memutuskan pemilihan di lanjutkan ke putaran kedua. Namun, Ade mundur dari pencalonan sebelum pemilihan putaran kedua dimulai.
"Kami tetapkan Bapak Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar periode 2016-2019," kata Ketua Steering Committee Munaslub Golkar Nurdin Halid di arena Munaslub, Nusa Dua, Bali.
Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto (kanan) dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin memberikan tanggapan terhadap kasus Bank Century di gedung DPR/MPR, Rabu 28 Oktober 2009. Antara Foto/Rosa Panggabean
Selain berpolitik, Novanto juga aktif di dunia usaha. Novanto menyebut Sudwikatmono sebagai pembinanya jadi pengusaha. Novanto mulai berjualan beras dan madu dengan modal Rp82.500.
Karena kepiawaiannya, Novanto menjadi Kepala Penjualan Mobil untuk wilayah Indonesia Bagian Timur pada usia 22 tahun. Saat itu, ia masih kuliah di Universitas Widya Mandala Surabaya.
Setya juga pernah menjadi model, dan terpilih jadi pria tampan Surabaya pada 1975.
Setya Novanto dan Ade Komarudin saat kampanye calon ketua umum Golkar di Surabaya, Jawa Timur. Antara Foto/Zabur Karuru
Pertemanan dengan Hayono Isman jadi awal mula persinggungan Novanto dengan dunia politik. Kembali ke Jakarta pada 1982, ia meneruskan kuliah jurusan akuntansi di Universitas Trisakti.
Selama kuliah, ia tinggal di rumah Hayono dan bekerja di PT Aninda Cipta Perdana, perusahaan Hayono. Selain menjadi staf, ia mengurus kebun, menyapu, mengepel, hingga menyuci mobil dan menjadi sopir pribadi keluarga Hayono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)