Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meraih penghargaan Indonesia Digital Initiative Awards (IDIA) 2019. Selain Bamsoet, penghargaan serupa juga diberikan kepada dua menteri, yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan.
Salah satu dewan juri, Rubby Alamsyah mengatakan penghargaan ini diberikan kepada menteri dan ketua lembaga legislatif yang dinilai berhasil menerapkan inovasi teknologi informasi untuk mendorong terlaksananya good governance. Mereka juga dianggap memberikan pelayanan publik yang baik.
"Ada tiga kategori dalam Indonesia Digital Initiative Awards 2019, yakni kategori pelayanan informasi Publik diberikan untuk website terbaik dan inovatif, kategori aplikasi terbaik dan inovatif, serta kategori media sosial terbaik untuk komunikasi dan layanan publik," ujar Rubby di Jakarta, Sabtu, 21 September 2019.
Rubby menambahkan ada 33 kementerian dan tiga lembaga legislatif yang dinilai tim juri. Kemendes PDTT terpilih meraih penghargaan untuk kategori website terbaik, dan Kementerian ESDM meraih penghargaan untuk kategori media sosial terbaik. "Sementara DPR meraih penghargaan untuk kategori aplikasi terbaik," ungkap Rubby.
Juri lainnya, Aubert Reginald dari Maven Digital Asia menuturkan penilaian IDIA 2019 dilakukan berdasarkan empat variabel untuk menentukan website, aplikasi dan media sosial terbaik. Keempat variabel tersebut adalah kualitas tampilan dan branding, substansi konten, aktifitas dan user experiance.
"Keempat varibel tersebut menjadi dasar untuk menilai semua website, aplikasi dan media sosial yang dimiliki semua kementrian dan lembaga parlemen," tutur Aubert.
Sementara, Bamsoet mengaku memang punya keinginan agar teknologi informasi bisa mendekatkan DPR dengan rakyat. Inisiator aplikasi DPR NOW itu menyebut perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat harus dilihat sebagai peluang, bukan sebagai ancaman.
"Karenanya kita harus cerdik dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk membuat nilai tambah bagi kehidupan manusia," kata Bamsoet.
Bamsoet menegaskan kunci invoasi adalah terus menghidupkan ide dan gagasan. Dari kedua hal itu pula, Bamsoet mendorong DPR melahirkan aplikasi DPR NOW. Aplikasi itu kini bisa diunduh di smartphone.
"Kapan pun dan di manapun, semua orang bisa memantau aktivitas DPR RI melalui aplikasi DPR NOW tersebut. Menjadikan DPR bukan hanya sebagai parlemen terbuka, melainkan juga sebagai parlemen yang berani buka-bukaan," ungkap Bamsoet.
Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meraih penghargaan Indonesia Digital Initiative Awards (IDIA) 2019. Selain Bamsoet, penghargaan serupa juga diberikan kepada dua menteri, yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan.
Salah satu dewan juri, Rubby Alamsyah mengatakan penghargaan ini diberikan kepada menteri dan ketua lembaga legislatif yang dinilai berhasil menerapkan inovasi teknologi informasi untuk mendorong terlaksananya
good governance. Mereka juga dianggap memberikan pelayanan publik yang baik.
"Ada tiga kategori dalam Indonesia Digital Initiative Awards 2019, yakni kategori pelayanan informasi Publik diberikan untuk website terbaik dan inovatif, kategori aplikasi terbaik dan inovatif, serta kategori media sosial terbaik untuk komunikasi dan layanan publik," ujar Rubby di Jakarta, Sabtu, 21 September 2019.
Rubby menambahkan ada 33 kementerian dan tiga lembaga legislatif yang dinilai tim juri. Kemendes PDTT terpilih meraih penghargaan untuk kategori website terbaik, dan Kementerian ESDM meraih penghargaan untuk kategori media sosial terbaik. "Sementara DPR meraih penghargaan untuk kategori aplikasi terbaik," ungkap Rubby.
Juri lainnya, Aubert Reginald dari Maven Digital Asia menuturkan penilaian IDIA 2019 dilakukan berdasarkan empat variabel untuk menentukan website, aplikasi dan media sosial terbaik. Keempat variabel tersebut adalah kualitas tampilan dan branding, substansi konten, aktifitas dan user experiance.
"Keempat varibel tersebut menjadi dasar untuk menilai semua website, aplikasi dan media sosial yang dimiliki semua kementrian dan lembaga parlemen," tutur Aubert.
Sementara, Bamsoet mengaku memang punya keinginan agar teknologi informasi bisa mendekatkan DPR dengan rakyat. Inisiator aplikasi DPR NOW itu menyebut perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat harus dilihat sebagai peluang, bukan sebagai ancaman.
"Karenanya kita harus cerdik dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk membuat nilai tambah bagi kehidupan manusia," kata Bamsoet.
Bamsoet menegaskan kunci invoasi adalah terus menghidupkan ide dan gagasan. Dari kedua hal itu pula, Bamsoet mendorong DPR melahirkan aplikasi DPR NOW. Aplikasi itu kini bisa diunduh di smartphone.
"Kapan pun dan di manapun, semua orang bisa memantau aktivitas DPR RI melalui aplikasi DPR NOW tersebut. Menjadikan DPR bukan hanya sebagai parlemen terbuka, melainkan juga sebagai parlemen yang berani buka-bukaan," ungkap Bamsoet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)