Presiden Joko Widodo membuka sidang kabinet paripurna dengan topik Pagu Indikatif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 di Istana Negara, Selasa (4/4/2017). Foto: MI/Panca Syurkani
Presiden Joko Widodo membuka sidang kabinet paripurna dengan topik Pagu Indikatif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 di Istana Negara, Selasa (4/4/2017). Foto: MI/Panca Syurkani

Presiden Minta Kementerian dan Lembaga Berhemat

Achmad Zulfikar Fazli • 04 April 2017 11:58
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menginginkan pertumbuhan ekonomi pada 2018 mencapai 5,6%. Untuk mencapai itu, Presiden meminta seluruh kementerian dan lembaga menghemat anggaran secara besar-besaran.
 
"Di 2017, mumpung baru masuk pada tiga bulan pertama, kami ingin agar 2017-2018 dilakukan penghematan besar-besaran di seluruh kementerian dan lembaga," kata Presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 4 April 2017.
 
Presiden meminta para menteri dan pimpinan lembaga negara mengevaluasi program kerja. Ia yakin masih banyak program yang bisa dipangkas untuk menghemat anggaran.

"Banyak sekali biaya-biaya yang bisa dihemat dan itu bisa dilarikan ke belanja modal. Lihatlah lagi, baik yang 2017 atau nanti yang 2018," ucap Presiden.
 
Presiden juga menekankan pentingnya menaikan ekspor dan investasi untuk menumbuhkan perekonomian di Tanah Air. Menurut dia, menaikan ekspor bukan barang mudah, terlebih kondisi pasar dunia saat ini lesu.
 
"Ada pasar-pasar non tradisional yang bertahun-tahun tidak pernah kita lihat. Itu tolong betul-betul dikirim rombongan misi dagang untuk melihat opportunity, peluang-peluang yang ada di negara-negara itu. Terutama negara-negara yang penduduknya di atas 60 (juta), di atas 80 (juta)," kata dia.
 
Terkait upaya meningkatkan investasi, Presiden mengungkapkan hanya ada dua kunci, yakni menerapkan regulasi dan aturan yang mudah untuk investor. Menurut dia, selama ini hal itu belum dilakukan oleh kementerian dan lembaga.
 
"Peluang investasi di negara ini besar sekali, dan banyak sekali investor yang berminat. Tetapi penyakitnya ada di kita sendiri, masalah regulasi, aturan-aturan," kata Presiden.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan