medcom.id, Jakarta: Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf mengundang perwakilan Uni Erofa menghadiri World Parliamentary Forum of Sustainable pada 6-7 September di Bali. Kehadiran pihak Uni Eropa dalam forum itu penting untuk membahas masalah ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia.
Hal itu Nurhayati sampaikan saat menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Fransisco Fontan Pardo. "Beliau akan hadir pada 7 September di Bali," kata Nurhayati di ruang kerjanya, gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subtoro, Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2017.
Politikus Partai Demokrat itu menyampaikan, kehadiran Uni Eropa dalam acara World Parliamentary Forum of Sustainable atau Forum Parlemen Dunia sangat perlu. Sebab, salah satu yang akan dibahas dalam pertemuan itu masalah minyak kelapa sawit.
Permasalahan minyak kelapa sawit menjadi polemik antara Uni Eropa dan Indonesia. Benua biru mengeluarkan kebijakan pelarangan ekspor minyak kelapa sawit, termasuk dari Indonesia.
"Kami menganggap ini penting karena selama ini Uni Eropa mempermasalahkan sustainable palm oil dan bisa dibahas pada agenda tersebut," ujar Nurhayati.
Nurhayati menyampaikan, forum parlemen pertama dunia yang diinisiasi BKSAP DPR tersebut akan dihadiri perwakilan dari 45 negara. Acara tersebut mendapat apresiasi dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Dan dari PBB sendiri akan hadir UN Women dan UNEP. Forum ini insyaallah akan sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Nurhayati.
medcom.id, Jakarta: Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf mengundang perwakilan Uni Erofa menghadiri World Parliamentary Forum of Sustainable pada 6-7 September di Bali. Kehadiran pihak Uni Eropa dalam forum itu penting untuk membahas masalah ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia.
Hal itu Nurhayati sampaikan saat menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Fransisco Fontan Pardo. "Beliau akan hadir pada 7 September di Bali," kata Nurhayati di ruang kerjanya, gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subtoro, Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2017.
Politikus Partai Demokrat itu menyampaikan, kehadiran Uni Eropa dalam acara World Parliamentary Forum of Sustainable atau Forum Parlemen Dunia sangat perlu. Sebab, salah satu yang akan dibahas dalam pertemuan itu masalah minyak kelapa sawit.
Permasalahan minyak kelapa sawit menjadi polemik antara Uni Eropa dan Indonesia. Benua biru mengeluarkan kebijakan pelarangan ekspor minyak kelapa sawit, termasuk dari Indonesia.
"Kami menganggap ini penting karena selama ini Uni Eropa mempermasalahkan sustainable palm oil dan bisa dibahas pada agenda tersebut," ujar Nurhayati.
Nurhayati menyampaikan, forum parlemen pertama dunia yang diinisiasi BKSAP DPR tersebut akan dihadiri perwakilan dari 45 negara. Acara tersebut mendapat apresiasi dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Dan dari PBB sendiri akan hadir UN Women dan UNEP. Forum ini insyaallah akan sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Nurhayati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)