medcom.id, Jakarta: Wakil Sekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut partainya menghargai keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki pandangan berbeda soal ambang batas pencalonan presiden dalam UU Pemilu. Kendati demikian, sikap pemerintah ditunggu.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden untuk mengambil sikap untuk partai yang berbeda sebagai pendukung pemerintah," kata Ace di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu 22 Juli 2017.
Ace mengatakan Golkar tak dalam posisi menilai salah atau benar tindakan PAN. Itu kata dia diserahkan pada pemerintah. Tapi, kata dia, bila telah berkomitemn sejak awal untuk mendukung pemerintah maka apa pun yang jadi keputusan pemerintah harus diikuti.
"Semua parpol pemerintah satu arah, satu gerak, satu langkah di dalam berbagai kebijakan untuk memperkuat demokrasi kita. Jika ada perbedaan harapannya bisa dibicarakan secara bersama-sama. Antara partai pendukung pemerintah tersebut," beber Ace.
Dia mengaku, partai tak nyaman dengan cara PAN. Namun, Partai Golkar juga tidak bisa mengintervensi sikap PAN. Dia berharap partai koalisi pemerintah memiliki kesadaran sendiri untuk sejalan dengan pemerintah. Ini supaya agenda pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa mulus.
"Agar bisa mewujudkan agenda yang sudah disepakati bersama sebagai pemerintah yang menciptakan kesejahteraan itu. Termasuk juga soal membangun demokrasi yang lebih efektif," tutur Ace.
PAN memilih walk out dari Sidang Paripurna DPR pengesahan RUU Pemilu, Jumat dini hari 21 Juli. Alasannya, PAN ingin ketentuan ambang batas pencalonan presiden dihapuskan. Adapun partai koalisi pendukung pemerintah lainnya kompak mendukung usulan pemerintah mengenai ambang batas sebesar 20%.
medcom.id, Jakarta: Wakil Sekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut partainya menghargai keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki pandangan berbeda soal ambang batas pencalonan presiden dalam UU Pemilu. Kendati demikian, sikap pemerintah ditunggu.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden untuk mengambil sikap untuk partai yang berbeda sebagai pendukung pemerintah," kata Ace di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu 22 Juli 2017.
Ace mengatakan Golkar tak dalam posisi menilai salah atau benar tindakan PAN. Itu kata dia diserahkan pada pemerintah. Tapi, kata dia, bila telah berkomitemn sejak awal untuk mendukung pemerintah maka apa pun yang jadi keputusan pemerintah harus diikuti.
"Semua parpol pemerintah satu arah, satu gerak, satu langkah di dalam berbagai kebijakan untuk memperkuat demokrasi kita. Jika ada perbedaan harapannya bisa dibicarakan secara bersama-sama. Antara partai pendukung pemerintah tersebut," beber Ace.
Dia mengaku, partai tak nyaman dengan cara PAN. Namun, Partai Golkar juga tidak bisa mengintervensi sikap PAN. Dia berharap partai koalisi pemerintah memiliki kesadaran sendiri untuk sejalan dengan pemerintah. Ini supaya agenda pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa mulus.
"Agar bisa mewujudkan agenda yang sudah disepakati bersama sebagai pemerintah yang menciptakan kesejahteraan itu. Termasuk juga soal membangun demokrasi yang lebih efektif," tutur Ace.
PAN memilih walk out dari Sidang Paripurna DPR pengesahan RUU Pemilu, Jumat dini hari 21 Juli. Alasannya, PAN ingin ketentuan ambang batas pencalonan presiden dihapuskan. Adapun partai koalisi pendukung pemerintah lainnya kompak mendukung usulan pemerintah mengenai ambang batas sebesar 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)