Jakarta: Wakil Ketua DPR Fadli Zon berharap lawatan Presiden Joko Widodo ke Afganistan mempertegas status para pencari suaka dan pengungsi yang kini singgah di beberapa daerah di Indonesia. Ratusan pengungsi dan pencari suaka di antaranya juga berasal dari Afghanistan.
"Harusnya memang sejauh mana ada pembicaraan manusia perahu dari berbagai negara termasuk Afganistan dan itu ditampung di beberapa daerah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 30 Januari 2018.
Pemerintah Indonesia, kata dia, seharusnya harus lebih berperan aktif mengatasi masalah manusia perahu yang kerap singgah dan berbaur dengan penduduk lokal Tanah Air. Pemerintah sendiri tidak bisa mengategorikan status mereka sebagai pengungsi.
"Karena kita tidak merupakan bagian dari UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi) dan tidak meratifikasi, harusnya ada status yang jelas dari orang-orang yang ditahan tetapi meminta untuk suaka," jelas Fadli.
Baca: Presiden Tiba di Tanah Air
Sebelumnya, puluhan pengungsi asal Timur Tengah dan Afghanistan tinggal di trotoar depan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Barat. Mereka datang mencari suaka.
Rumah detensi Imigrasi tak mampu lagi menampung jumlah pengungsi yang semakin hari meningkat. Indonesia sendiri hanya dijadikan negara singgah, sambil menunggu adanya negara yang mau menampung para pengungsi.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/lKYXQqxk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Ketua DPR Fadli Zon berharap lawatan Presiden Joko Widodo ke Afganistan mempertegas status para pencari suaka dan pengungsi yang kini singgah di beberapa daerah di Indonesia. Ratusan pengungsi dan pencari suaka di antaranya juga berasal dari Afghanistan.
"Harusnya memang sejauh mana ada pembicaraan manusia perahu dari berbagai negara termasuk Afganistan dan itu ditampung di beberapa daerah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 30 Januari 2018.
Pemerintah Indonesia, kata dia, seharusnya harus lebih berperan aktif mengatasi masalah manusia perahu yang kerap singgah dan berbaur dengan penduduk lokal Tanah Air. Pemerintah sendiri tidak bisa mengategorikan status mereka sebagai pengungsi.
"Karena kita tidak merupakan bagian dari UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi) dan tidak meratifikasi, harusnya ada status yang jelas dari orang-orang yang ditahan tetapi meminta untuk suaka," jelas Fadli.
Baca: Presiden Tiba di Tanah Air
Sebelumnya, puluhan pengungsi asal Timur Tengah dan Afghanistan tinggal di trotoar depan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Barat. Mereka datang mencari suaka.
Rumah detensi Imigrasi tak mampu lagi menampung jumlah pengungsi yang semakin hari meningkat. Indonesia sendiri hanya dijadikan negara singgah, sambil menunggu adanya negara yang mau menampung para pengungsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)