Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison membahas sejumlah isu dalam pertemuan bilateral di Roma, Italia. Mulai dari vaksinasi hingga perubahan iklim.
“Saya sampaikan apresiasi atas dukungan vaksin Australia untuk Indonesia, 1,2 juta dosis vaksin telah tiba minggu lalu dan kami sambut baik rencana kedatangan 10,5 juta dosis vaksin,” kata Jokowi dalam pertemuan, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Jokowi mengatakan kondisi covid-19 di Indonesia terus membaik. Salah satu indikatornya, yakni positivity rate di bawah satu persen dan lebih dari 185 juta vaksin telah disuntikkan.
Kondisi tersebut, kata Jokowi, membuka ruang bagi kedua negara memikirkan pemulihan ekonomi termasuk di sektor pariwisata. Jokowi mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) Indonesia dan Australia serta kerja sama pengakuan sertifikat vaksin.
Baca: Australia Tawarkan Bantuan Sebesar Rp1,32 Triliun untuk ASEAN
“Saya yakin ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman,” papar dia.
Selain itu, Kepala Negara ingin Indonesia dan Australia terus berkolaborasi di bidang pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi. Teknologi dengan harga terjangkau dan investasi berperan penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.
Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia selama menjadi Presidensi G20 untuk mendorong kerja sama konkret di beberapa sektor. Mulai dari digital, transisi energi, hingga inklusi keuangan.
“Saya ingin memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan,” tutur dia.
Presiden menyebut G20 harus dapat memastikan ketersediaan teknologi rendah karbon dengan harga terjangkau. Sehingga, transisi energi dapat dilakukan semua negara.
Jokowi turut menyampaikan harapannya di sektor inklusi keuangan. Dia menekankan soal usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta perempuan.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Australia
Scott Morrison membahas sejumlah isu dalam pertemuan bilateral di Roma, Italia. Mulai dari vaksinasi hingga perubahan iklim.
“Saya sampaikan apresiasi atas dukungan vaksin
Australia untuk Indonesia, 1,2 juta dosis vaksin telah tiba minggu lalu dan kami sambut baik rencana kedatangan 10,5 juta dosis vaksin,” kata Jokowi dalam pertemuan, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Jokowi mengatakan kondisi covid-19 di Indonesia terus membaik. Salah satu indikatornya, yakni
positivity rate di bawah satu persen dan lebih dari 185 juta vaksin telah disuntikkan.
Kondisi tersebut, kata
Jokowi, membuka ruang bagi kedua negara memikirkan pemulihan ekonomi termasuk di sektor pariwisata. Jokowi mengusulkan pembentukan
vaccinated travel lane (VTL) Indonesia dan Australia serta kerja sama pengakuan sertifikat vaksin.
Baca:
Australia Tawarkan Bantuan Sebesar Rp1,32 Triliun untuk ASEAN
“Saya yakin ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman,” papar dia.
Selain itu, Kepala Negara ingin Indonesia dan Australia terus berkolaborasi di bidang pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi. Teknologi dengan harga terjangkau dan investasi berperan penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.
Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia selama menjadi Presidensi G20 untuk mendorong kerja sama konkret di beberapa sektor. Mulai dari digital, transisi energi, hingga inklusi keuangan.
“Saya ingin memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan,” tutur dia.
Presiden menyebut G20 harus dapat memastikan ketersediaan teknologi rendah karbon dengan harga terjangkau. Sehingga, transisi energi dapat dilakukan semua negara.
Jokowi turut menyampaikan harapannya di sektor inklusi keuangan. Dia menekankan soal usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta perempuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)