Jakarta: Seiring rencana kongres luar biasa di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), sejumlah nama muncul menjadi kandidat ketua umum (ketum). Salah satunya adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Dudung dianggap layak memimpin PSSI oleh Anggota Komisi X DPR Sodik Mudjahid. Menurutnya, TNI mempunyai budaya pendidikan dan latihan yang sistematis, terukur, dan berprestasi. TNI pun disebut mempunyai budaya kompetisi yang sehat dan fair.
"Karena itu, orang dengan latar belakang TNI, apalagi TNI modern masa kini seperti Jenderal Dudung, tepat untuk memimpin PSSI," kata Sodik melalui keterangan tertulis, Jumat, 4 November 2022.
Jika Dudung memimpin PSSI, Sodik berharap reformasi manajemen PSSI sesuai standar FIFA. Dudung juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
"Paling tidak membentuk Timnas Indonesia yang berprestasi serta meningkatnya peringkat Timnas Indonesia di FIFA," kata dia.
Sodik juga meminta pucuk pimpinan PSSI ke depan bisa menjadikan sepak bola sebagai salah satu elemen untuk meningatkan persatuan bangsa. Bukan sebaliknya, menjadi bibit perpecahan dan konflik.
"Dudung diharapkan membangun kompetisi yang aman, rapi, kompetitif, prestatif, dan rekreatif," kata dia.
Direktur Eksekutif Sudra, Fadhli Harahap, mengatakan siapa pun boleh menduduki posisi Ketua Umum PSSI. Sepanjang memenuhi syarat dan aturan main.
"Apalagi beberapa tahun terakhir PSSI kerap disorot bukan karena prestasi, tetapi seringnya gonta-ganti ketum. Pada akhirnya berdampak pada persepakbolaan Tanah Air," ujar Fadhli.
Menurut Fadhli, ketum PSSI berikutnya haruslah orang yang tegas menerapkan aturan. Disiplin dan tidak pandang bulu. Siapa pun yang melanggar harus disanksi tegas.
"Sehingga, keamanan dan kenyamanan masyarakat, baik di dalam dan luar stadion, terjaga," ujar Fadhli.
Baca: PSSI Apresiasi Sikap Pemerintah yang Tidak Mengintervensi KLB
Fadhli pun menilai sosok Jenderal Dudung layak menjadi ketua umum PSSI. "Layak-layak saja. Fokus lebih bagus. Karena Indonesia akan dihadapkan dengan banyak event nasional dan internasional," ujarnya.
Menurut Fadhli, harapan penggemar sepak bola Tanah Air adalah melihat tim sepak bola Tanah Air berprestasi dan lebih berkembang dari segi fasilitas dan sarana prasarananya.
"Tentunya dengan digelarnya KLB akan menghasilkan pemimpin yang mengerti dan paham aspirasi itu. Jangan tiap tahun ganti ketum," ujar dia.
Jakarta: Seiring rencana
kongres luar biasa di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), sejumlah nama muncul menjadi kandidat ketua umum (ketum). Salah satunya adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal
Dudung Abdurachman.
Dudung dianggap layak memimpin PSSI oleh Anggota Komisi X DPR Sodik Mudjahid. Menurutnya, TNI mempunyai budaya pendidikan dan latihan yang sistematis, terukur, dan berprestasi. TNI pun disebut mempunyai budaya kompetisi yang sehat dan fair.
"Karena itu, orang dengan latar belakang TNI, apalagi TNI modern masa kini seperti Jenderal Dudung, tepat untuk memimpin PSSI," kata Sodik melalui keterangan tertulis, Jumat, 4 November 2022.
Jika Dudung memimpin PSSI, Sodik berharap reformasi manajemen PSSI sesuai standar FIFA. Dudung juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
"Paling tidak membentuk Timnas Indonesia yang berprestasi serta meningkatnya peringkat Timnas Indonesia di FIFA," kata dia.
Sodik juga meminta pucuk pimpinan PSSI ke depan bisa menjadikan sepak bola sebagai salah satu elemen untuk meningatkan persatuan bangsa. Bukan sebaliknya, menjadi bibit perpecahan dan konflik.
"Dudung diharapkan membangun kompetisi yang aman, rapi, kompetitif, prestatif, dan rekreatif," kata dia.
Direktur Eksekutif Sudra, Fadhli Harahap, mengatakan siapa pun boleh menduduki posisi Ketua Umum PSSI. Sepanjang memenuhi syarat dan aturan main.
"Apalagi beberapa tahun terakhir PSSI kerap disorot bukan karena prestasi, tetapi seringnya gonta-ganti ketum. Pada akhirnya berdampak pada persepakbolaan Tanah Air," ujar Fadhli.
Menurut Fadhli, ketum PSSI berikutnya haruslah orang yang tegas menerapkan aturan. Disiplin dan tidak pandang bulu. Siapa pun yang melanggar harus disanksi tegas.
"Sehingga, keamanan dan kenyamanan masyarakat, baik di dalam dan luar stadion, terjaga," ujar Fadhli.
Baca:
PSSI Apresiasi Sikap Pemerintah yang Tidak Mengintervensi KLB
Fadhli pun menilai sosok Jenderal Dudung layak menjadi ketua umum PSSI. "Layak-layak saja. Fokus lebih bagus. Karena Indonesia akan dihadapkan dengan banyak event nasional dan internasional," ujarnya.
Menurut Fadhli, harapan penggemar sepak bola Tanah Air adalah melihat tim sepak bola Tanah Air berprestasi dan lebih berkembang dari segi fasilitas dan sarana prasarananya.
"Tentunya dengan digelarnya KLB akan menghasilkan pemimpin yang mengerti dan paham aspirasi itu. Jangan tiap tahun ganti ketum," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)