Jakarta: Poros koalisi Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat kian menguat. Juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan, persiapan koalisi sudah menuju 100 persen siap.
"Persiapan lebih dari 50 persen pastinya sudah menuju ke 100 persen lah ya. Kalau kita antara 50 sampai 100 lah," kata Kholid kepada Medcom.id di Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2022.
Dari sisi PKS, menurut Kholid, kerja sama yang terus menguat antara ketiga partai dilandaskan kesamaan prinsip untuk membentuk tiga poros dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Keinginan tiga poros ini juga telah disepakati bersama.
"Kita ingin lebih inklusif, ingin pilihannya lebih banyak membuat masyarakat polarisasinya bisa kita hindari minimal 3 poros. Jadi skema 3 poros ini diamini oleh Nasdem dan diamini oleh Demokrat juga, itu yang membuat PKS sepakat untuk mendalami lebih jauh komunikasi dengan Nasdem dan Demokrat," jelasnya.
PKS mengisyaratkan kemajuan signifikan adalah membentuk koalisi dengan NasDem dan Demokrat. Meskipun, partai tersebut terus membangun hubungan dengan partai dan poros koalisi lain.
"Sampai detik ini kami tidak menutup pintu dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), kami terus menjalin komunikasi tetapi dibandingkan dengan KIB, poros 'perubahan' kami pilih poros 'perubahan' dengan Nasdem dan Demokrat ini 2-3 langkah lebih maju dibandingkan dengan KIB," kata dia.
Poros koalisi ini pun disinyalir belum menutup pintu potensi penambahan partai. PKS menegaskan, situasi masih cair dan terbuka walau hubungan dengan NasDem dan Demokrat sudah semakin mesra.
"Kita belum close, belum tutup pintu. Kami tetap membangun komunikasi tapi kalau dibandingkan kita jauh lebih maju dibandingkan yang lain, dibandingkan dengan Nasdem dan Demokrat," kata dia. (Jose Imanuel)
Jakarta: Poros koalisi
Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (
PKS) dan
Partai Demokrat kian menguat. Juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan, persiapan
koalisi sudah menuju 100 persen siap.
"Persiapan lebih dari 50 persen pastinya sudah menuju ke 100 persen lah ya. Kalau kita antara 50 sampai 100 lah," kata Kholid kepada
Medcom.id di Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2022.
Dari sisi PKS, menurut Kholid, kerja sama yang terus menguat antara ketiga partai dilandaskan kesamaan prinsip untuk membentuk tiga poros dalam Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024. Keinginan tiga poros ini juga telah disepakati bersama.
"Kita ingin lebih inklusif, ingin pilihannya lebih banyak membuat masyarakat polarisasinya bisa kita hindari minimal 3 poros. Jadi skema 3 poros ini diamini oleh Nasdem dan diamini oleh Demokrat juga, itu yang membuat PKS sepakat untuk mendalami lebih jauh komunikasi dengan Nasdem dan Demokrat," jelasnya.
PKS mengisyaratkan kemajuan signifikan adalah membentuk koalisi dengan NasDem dan Demokrat. Meskipun, partai tersebut terus membangun hubungan dengan partai dan poros koalisi lain.
"Sampai detik ini kami tidak menutup pintu dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), kami terus menjalin komunikasi tetapi dibandingkan dengan KIB, poros 'perubahan' kami pilih poros 'perubahan' dengan Nasdem dan Demokrat ini 2-3 langkah lebih maju dibandingkan dengan KIB," kata dia.
Poros koalisi ini pun disinyalir belum menutup pintu potensi penambahan partai. PKS menegaskan, situasi masih cair dan terbuka walau hubungan dengan NasDem dan Demokrat sudah semakin mesra.
"Kita belum
close, belum tutup pintu. Kami tetap membangun komunikasi tapi kalau dibandingkan kita jauh lebih maju dibandingkan yang lain, dibandingkan dengan Nasdem dan Demokrat," kata dia.
(Jose Imanuel) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)