Jakarta: Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kinerja Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Pernyataan Yaqut memicu kontroversi lantaran dianggap membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
"Presiden (Jokowi) perlu mengoreksi dan mengevaluasi menteri-menterinya yang seperti ini (Menteri Agama) agar tidak menimbulkan keresahan umat," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) ICMI, Andi Anzhar Cakra Wijaya, dilansir Antara, Sabtu, 26 Februari 2022.
ICMI menangkap keresahan umat Islam saat ini akibat pernyataan Yaqut. Menurut dia, sebagai Menteri Agama, Yaqut diharapkan membuat pernyataan yang sejuk, damai, dan arif.
Baca: Laporannya Ditolak Polda Metro Jaya, Roy Suryo Pilih Opsi Kedua Penjarakan Menag
"Seharusnya Menteri Agama lebih arif dan bijaksana dalam menyampaikan pendapat. Tidak malah membuat gaduh dan resah umat (Islam)," imbuhnya.
Waketum ICMI Bidang Politik, Hubungan Internasional, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) ini mengatakan tetap berasumsi maksud dan tujuan Yaqut baik. "Namun, cara penyampaiannya yang mengasosiasikan (membandingkan) suara azan dengan gonggongan anjing itu yang tidak tepat," jelas dia.
Andi meminta Jokowi segera mengevaluasi kinerja Menteri Agama dan bila perlu melakukan reshuffle dengan sosok yang baik yang diterima umat. Penonaktifan dan penggantian Menteri Agama, menurut dia, sangat penting, mengingat sampai sekarang publik terus bereaksi keras.
"ICMI meminta kepada Presiden agar serius menangani hal ini. Jangan sampai, umat Islam di seluruh Indonesia bereaksi keras dan membuat situasi stabilitas negara tidak kondusif. Presiden-lah yang mempunyai hak prerogatif untuk mengganti kabinetnya," tutur dia.
Jakarta: Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (
ICMI) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kinerja Menteri Agama (Menag),
Yaqut Cholil Qoumas. Pernyataan Yaqut memicu kontroversi lantaran dianggap membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
"Presiden (Jokowi) perlu mengoreksi dan mengevaluasi menteri-menterinya yang seperti ini (Menteri Agama) agar tidak menimbulkan keresahan umat," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) ICMI, Andi Anzhar Cakra Wijaya, dilansir
Antara, Sabtu, 26 Februari 2022.
ICMI menangkap keresahan umat Islam saat ini akibat pernyataan Yaqut. Menurut dia, sebagai Menteri Agama, Yaqut diharapkan membuat pernyataan yang sejuk, damai, dan arif.
Baca:
Laporannya Ditolak Polda Metro Jaya, Roy Suryo Pilih Opsi Kedua Penjarakan Menag
"Seharusnya Menteri Agama lebih arif dan bijaksana dalam menyampaikan pendapat. Tidak malah membuat gaduh dan resah umat (Islam)," imbuhnya.
Waketum ICMI Bidang Politik, Hubungan Internasional, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) ini mengatakan tetap berasumsi maksud dan tujuan Yaqut baik. "Namun, cara penyampaiannya yang mengasosiasikan (membandingkan) suara azan dengan gonggongan anjing itu yang tidak tepat," jelas dia.
Andi meminta Jokowi segera mengevaluasi kinerja Menteri Agama dan bila perlu melakukan reshuffle dengan sosok yang baik yang diterima umat. Penonaktifan dan penggantian Menteri Agama, menurut dia, sangat penting, mengingat sampai sekarang publik terus bereaksi keras.
"ICMI meminta kepada Presiden agar serius menangani hal ini. Jangan sampai, umat Islam di seluruh Indonesia bereaksi keras dan membuat situasi stabilitas negara tidak kondusif. Presiden-lah yang mempunyai hak prerogatif untuk mengganti kabinetnya," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)