medcom.id, Jakarta: Teror yang dialami Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai sebagai dampak dari lambatnya pengambilan keputusan soal nasib calon Kapolri Komjen Budi Gunawan. Hal tersebut menyebabkan KPK dan Polri dirugikan.
"Ini konsekuensi dari cukup lamanya pengambilan keputusan itu. Eksesnya ke mana-mana dan jadinya merugikan institusi Polri dan KPK, Kata Wakil Ketua DPP Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2015).
Dia menambahkan masih menunggu keputusan Jokowi. Apakah memang masih menunggu praperadilan seperti yang disampaikan, atau akan mengambil putusan minggu ini. "Kita liat saja," ucapnya singkat.
Kami, sambungnya, ingin calon tentu yang tidak memiliki masalah, tapi di sisi lain kita juga hargai proses hukum yang ada. Termasuk praperadilan. "Sehingga ketika presiden sampaikan nama dari enam nama yang ada dari Kompolnas dan satu nama ke DPR, itu artinya presiden sudah melakukan seleksi, karena DPR tidak diberi kesempatan untuk melakukan seleksi, lain jika diberikan dua atau tiga nama," terangnya.
Presiden sudah melakukan seleksi ketat dari enam nama calon kapolri, melalui institusi yang ada. "Sehingga kita tidak bisa milih, hanya satu nama itu," terangnya.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan penyidik dan pegawai KPK menerima teror pasca-menyidik kasus Komjen Budi Gunawan.
medcom.id, Jakarta: Teror yang dialami Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai sebagai dampak dari lambatnya pengambilan keputusan soal nasib calon Kapolri Komjen Budi Gunawan. Hal tersebut menyebabkan KPK dan Polri dirugikan.
"Ini konsekuensi dari cukup lamanya pengambilan keputusan itu. Eksesnya ke mana-mana dan jadinya merugikan institusi Polri dan KPK, Kata Wakil Ketua DPP Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2015).
Dia menambahkan masih menunggu keputusan Jokowi. Apakah memang masih menunggu praperadilan seperti yang disampaikan, atau akan mengambil putusan minggu ini. "Kita liat saja," ucapnya singkat.
Kami, sambungnya, ingin calon tentu yang tidak memiliki masalah, tapi di sisi lain kita juga hargai proses hukum yang ada. Termasuk praperadilan. "Sehingga ketika presiden sampaikan nama dari enam nama yang ada dari Kompolnas dan satu nama ke DPR, itu artinya presiden sudah melakukan seleksi, karena DPR tidak diberi kesempatan untuk melakukan seleksi, lain jika diberikan dua atau tiga nama," terangnya.
Presiden sudah melakukan seleksi ketat dari enam nama calon kapolri, melalui institusi yang ada. "Sehingga kita tidak bisa milih, hanya satu nama itu," terangnya.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan penyidik dan pegawai KPK menerima teror pasca-menyidik kasus Komjen Budi Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)