Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar memenuhi panggilan Presiden Jokowi. Foto: MTVN/Desi Angriani
Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar memenuhi panggilan Presiden Jokowi. Foto: MTVN/Desi Angriani

Arcandra Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana

Desi Angriani • 17 Agustus 2016 17:11
medcom.id, Jakarta: Dua hari setelah  dicopot Presiden Joko Widodo, Arcandra Tahar tampak hadir di Istana. Dia menjejakkan kaki di Istana Merdeka jelang upacara penurunan bendera pusaka pukul 15.00 WIB, Rabu 17 Agustus.
 
Arcandra tampak menumpangi golfcar dan berjalan seorang diri menaiki tangga disamping kiri Istana Merdeka.
 
Arcandra menjabat Menteri ESDM belum genap sebulan. Ia tampak berjalan santai sembari tersenyum. Tak sepatah kata keluar dari mulutnya.

Hingga pukul 16.30 WIB, Arcandra belum juga keluar dari Istana. Tak diketahui, perbincangan antara Presiden dan pria kelahiran Sumatera Barat ini.
 
Sebelum Arcandra, Presiden juga memanggil Gloria Natapradja Hamel. Akhirnya, Presiden mengizinkan Gloria tampil dalam upacara penurunan bendera di Istana Merdeka, sore ini.
 
Anggota Paskibraka 2016 ini sempat batal dikukuhkan lantaran tercatat mengantongi dua kewarganegaraan, yaitu Indonesia dan Prancis.
 
"Iya, nanti sore saya akan ikut bergabung bersama teman-teman," ujar Gloria di Istana.
 
Akankah Arcandra juga memperoleh kesempatan kedua layaknya Gloria? Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan berharap Presiden kembali menunjuk Arcandra sebagai Menteri ESDM.
 
Program kerja Arcandra dinilai efektif memangkas harga minyak dan gas di Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia.
 
"Jadi saya pikir kita musti lihat utuh ada anak bangsa baik. Kita butuh manusia seperti pak Candra ini. Media semua enggak usah over react (bereaksi berlebihan). Kalau anda tanya saya dengan knowledge-nya, kenapa tidak? Tapi kan saya tidak tahu keputusan Presiden," ujar Luhut.
 
Arcandra Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana
Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar tampak menaiki tangga Istana Merdeka memenuhi panggilan Presiden Jokowi, Rabu (17/6/2016). Foto: MTVN/Desi Angriani
 
Mantan Menkopolhukam ini mengatakan, selama 20 hari menjabat pos ESDM, Arcandra mampu mengoreksi berbagai kebijakan. Khususnya ongkos untuk melakukan pembangunan Blok Abadi Masela. Dalam hitungan mantan Menteri Rizal Ramli, biaya pembangunan Masela mencapai Rp22 miliar sedangkan Arcandra hanya sekitar Rp15 miliar.
 
"Tunjukan saya cost strukturnya. Ditunjukin dan dia koreksi dan angka itu sampai kepada ke angka rendah itu. Pertanyaan kita kan kemana saja selama ini," ungkap kader Golkar berdarah Medan ini.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberhentikan dengan hormat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) Arcandra Tahar, Senin, 15 Agustus 2016, menyusul polemik isu dwi kewarganegaraan yang dimiliki Arcandra.
 
"Menyikapi status kewarganegaraan Menteri ESDM, setelah mendengar dari berbagai sumber, Presiden memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat saudara Arcandra Tahar dari posisi Menteri ESDM," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Senin malam.
 
Sebagai pengganti, Presiden Jokowi menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menko Kemaritiman sampai ada menteri ESDM definitif.
 
Kabar dwi kewarganegaraan Arcandra terkuak sejak Sabtu, 13 Agustus 2016 pagi, melalui pesan berantai via WhatsApp. Isinya mempertanyakan integritas Arcandra yang dinilai memiliki posisi penting di sektor ESDM, tetapi memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat (AS).
 
Saat dilantik pada Rabu, 27 Juli 2016, Arcandra sudah memegang paspor AS setelah melalui proses naturalisasi pada Maret 2012, dengan mengucapkan sumpah setia kepada AS.
 
Lantaran Indonesia belum mengakui dwi kewarganegaraan, maka secara hukum Arcandra dianggap telah kehilangan status WNI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan