medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menekankan persoalan kesenjangan ekonomi. Masalah tersebut merupakan masalah nyata yang kini dihadapi bangsa Indonesia.
"Saya juga ingin menyerukan agar kita memberi perhatian khusus mengenai kesenjangan dan ketidakadilan ekonomi," kata Zulkifli saat pembukaan Rakernas PAN di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016) malam.
Zulfikli menyebut, sejak reformasi perekonomian Indonesia tumbuh secara stabil. Namun hal itu kebanyakan baru dirasakan oleh kalangan pengusaha. Angka kemiskinan masih tetap tinggi dan rasio gini 0,40. "Sebagian besar rakyat kita nasibnya tidak berubah," ungkap Zulkifli.
Persoalan-persoalan kesenjangan individu itu dilihat jelas oleh Zulkifli saat melakukan safari kebangsaan di beberapa daerah di Jawa maupun luar Jawa. Dia bercerita, saat safari, ia bertemu warga yang berprofesi sebagai tukang Becak di Solo dan harus menghidupi anaknya sebanyak tiga orang. Penghasilan tukang becak itu sangat rendah, hanya Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per hari.
"Kesenjangan nyata ada di hadapan kita. Survei media terkemuka menyebutkan, satu persen saudara yang beruntung menguasai 50 persen. Sungguh luar biasa," ungkap Zulkifli.
Soal kesenjangan tak hanya terjadi pada individu, namun juga antar wilayah. Kesenjangan sangat nampak ketika Zulkifli berkunjung ke daerah di luar Jawa.
Ketua MPR RI itu mengkritik cara pemerintah yang masih menentukan anggaran daerah dari jumlah penduduk dan luas wilayah. Dengan cara tersebut, daerah tertinggal sulit mengejar kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
"Apalagi Maluku Utara, anggarannya berbasis jumlah penduduk dan daratan, cuma Rp1,5 triliun, padahal kota Jakarta Rp80 triliun, gimana bisa mengejar?," kata Zulkifli.
Rakernas dan Silatnas PAN diselenggarakan pada 27-30 Mei 2016. Tema Rakernas PAN kali ini yaitu 'Meneguhkan Identitas Keindonesiaan ?Kita'. Usai pembukaan, rapat dilanjutkan di Hotel Mercure Kemayoran.
Pembukaan Rakernas awalnya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Namun presiden berhalangan hadir, kemudian diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
Rakernas dihadiri oleh ribuan kader PAN, baik dari legislatif maupun ekskutif. Selain itu nampak pula Wakil Ketua MPR RI Usman Sapta, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua BPK RI Harry Azhar Aziz, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Sekjen PPP Asrul Sani, Ketua Umum Perindo Hary Tanoe Sudibyo, Sekjen PKS Mustafa Kemal, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, dan perwakilan dari Hanura, Nasdem, dan PKPI.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menekankan persoalan kesenjangan ekonomi. Masalah tersebut merupakan masalah nyata yang kini dihadapi bangsa Indonesia.
"Saya juga ingin menyerukan agar kita memberi perhatian khusus mengenai kesenjangan dan ketidakadilan ekonomi," kata Zulkifli saat pembukaan Rakernas PAN di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016) malam.
Zulfikli menyebut, sejak reformasi perekonomian Indonesia tumbuh secara stabil. Namun hal itu kebanyakan baru dirasakan oleh kalangan pengusaha. Angka kemiskinan masih tetap tinggi dan rasio gini 0,40. "Sebagian besar rakyat kita nasibnya tidak berubah," ungkap Zulkifli.
Persoalan-persoalan kesenjangan individu itu dilihat jelas oleh Zulkifli saat melakukan safari kebangsaan di beberapa daerah di Jawa maupun luar Jawa. Dia bercerita, saat safari, ia bertemu warga yang berprofesi sebagai tukang Becak di Solo dan harus menghidupi anaknya sebanyak tiga orang. Penghasilan tukang becak itu sangat rendah, hanya Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per hari.
"Kesenjangan nyata ada di hadapan kita. Survei media terkemuka menyebutkan, satu persen saudara yang beruntung menguasai 50 persen. Sungguh luar biasa," ungkap Zulkifli.
Soal kesenjangan tak hanya terjadi pada individu, namun juga antar wilayah. Kesenjangan sangat nampak ketika Zulkifli berkunjung ke daerah di luar Jawa.
Ketua MPR RI itu mengkritik cara pemerintah yang masih menentukan anggaran daerah dari jumlah penduduk dan luas wilayah. Dengan cara tersebut, daerah tertinggal sulit mengejar kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
"Apalagi Maluku Utara, anggarannya berbasis jumlah penduduk dan daratan, cuma Rp1,5 triliun, padahal kota Jakarta Rp80 triliun, gimana bisa mengejar?," kata Zulkifli.
Rakernas dan Silatnas PAN diselenggarakan pada 27-30 Mei 2016. Tema Rakernas PAN kali ini yaitu 'Meneguhkan Identitas Keindonesiaan ?Kita'. Usai pembukaan, rapat dilanjutkan di Hotel Mercure Kemayoran.
Pembukaan Rakernas awalnya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Namun presiden berhalangan hadir, kemudian diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
Rakernas dihadiri oleh ribuan kader PAN, baik dari legislatif maupun ekskutif. Selain itu nampak pula Wakil Ketua MPR RI Usman Sapta, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua BPK RI Harry Azhar Aziz, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Sekjen PPP Asrul Sani, Ketua Umum Perindo Hary Tanoe Sudibyo, Sekjen PKS Mustafa Kemal, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, dan perwakilan dari Hanura, Nasdem, dan PKPI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)