Jakarta: Partai Golkar memantau polemik kadernya yang juga Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang mendapat kritik dari Tiktoker, Bima Yudho Saputro. Juru bicara DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menyebut Arinal mengayomi warga Lampung.
"Sebagai pemimpin, bapak, dan pengayom bagi seluruh masyarakat Lampung," ujar Tantowi saat dihubungi dikutip Selasa, 18 April 2023.
Dia menyebut DPP Golkar terus berkomunikasi dengan kadernya itu. Pihaknya, kata dia, masih melakukan pendalaman buntut viralnya kritik Bima soal tanah kelahirannya itu.
"DPP terus berkomunikasi dengan Pak Gubernur Arinal. Kami terus melakukan pendalaman," kata Tantowi.
Ia tak menyangkal bahwa di era keterbukaan informasi saat ini, kritik bisa datang dari media sosial. Kritik juga sejatinya dibutuhkan bagi pemerintah.
"Pemerintah perlu masukan dan kritikan dari masyarakat. Selama itu berdasarkan data dan fakta dan tidak ada unsur politik, pasti akan menjadi perhatian pemerintah," jelas Tantowi.
Bima yang merupakan seorang mahasiswa asal Lampung melakukan kritik soal infrastruktur jalan di tanah kelahirannya, Lampung. Kritiknya itu berbuntut panjang.
Orang tua Bima disebut mendapat ancaman dan intimidasi. Dalam gambar yang beredar, tampak aparat penegak hukum saat intimidasi dilakukan.
Namun, menurut Bima melalui unggahannya menyebut kedatangan aparat untuk melakukan profiling dan mengklarifikasi sosok dirinya ke keluarga. Saat ini, Bima juga tengah berhadapan dengan hukum lantaran dilaporkan seorang warga bernama Ginda Ansori ke Polda Lampung.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Partai
Golkar memantau polemik kadernya yang juga Gubernur
Lampung Arinal Djunaidi yang mendapat kritik dari
Tiktoker, Bima Yudho Saputro. Juru bicara DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menyebut Arinal mengayomi warga Lampung.
"Sebagai pemimpin, bapak, dan pengayom bagi seluruh masyarakat Lampung," ujar Tantowi saat dihubungi dikutip Selasa, 18 April 2023.
Dia menyebut DPP Golkar terus berkomunikasi dengan kadernya itu. Pihaknya, kata dia, masih melakukan pendalaman buntut viralnya kritik Bima soal tanah kelahirannya itu.
"DPP terus berkomunikasi dengan Pak Gubernur Arinal. Kami terus melakukan pendalaman," kata Tantowi.
Ia tak menyangkal bahwa di era keterbukaan informasi saat ini, kritik bisa datang dari media sosial. Kritik juga sejatinya dibutuhkan bagi pemerintah.
"Pemerintah perlu masukan dan kritikan dari masyarakat. Selama itu berdasarkan data dan fakta dan tidak ada unsur politik, pasti akan menjadi perhatian pemerintah," jelas Tantowi.
Bima yang merupakan seorang mahasiswa asal Lampung melakukan kritik soal infrastruktur jalan di tanah kelahirannya, Lampung. Kritiknya itu berbuntut panjang.
Orang tua Bima disebut mendapat ancaman dan intimidasi. Dalam gambar yang beredar, tampak aparat penegak hukum saat intimidasi dilakukan.
Namun, menurut Bima melalui unggahannya menyebut kedatangan aparat untuk melakukan profiling dan mengklarifikasi sosok dirinya ke keluarga. Saat ini, Bima juga tengah berhadapan dengan hukum lantaran dilaporkan seorang warga bernama Ginda Ansori ke Polda Lampung.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)