Jakarta: Partai NasDem mendukung adanya pemilihan umum (pemilu) di Jakarta usai tidak menjadi ibu kota. Pemimpin yang dipilih rakyat dinilai memiliki legitimasi lebih tinggi ketimbang dipilih presiden.
"Kita rasakan dipimpin Pj (Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono) banyak polemik," kata Ketua DPW NasDem Jakarta Wibi Andrino di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Maret 2024.
Wibi mencontohkan masalah saat Jakarta dipimpin Heru. Heru ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa melalui proses pemilu.
"Kemarin KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) viral banyak peserta didik mengeluh hampir putus kuliah," ujar dia.
Wibi mengatakan pemilu di Jakarta bagian dari memajukan demokrasi. Pemilu juga merupakan proses menjalin kedekatan antara rakyat dengan pemimpin.
"Bonding itu harus ada, jangan given (diberikan)," papar Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta itu.
Selain itu, Wibi menyoroti aglomerasi Jakarta yang harus membawa manfaat besar. Baik dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, penanganan macet, banjir, hingga tata ruang.
"Kami tidak mau aglomerasi muncul menjadi konglomerasi yang menguasai kepentingan-kepentingan," tegas dia.
Jakarta: Partai
NasDem mendukung adanya pemilihan umum (pemilu) di Jakarta usai tidak menjadi ibu kota. Pemimpin yang dipilih rakyat dinilai memiliki legitimasi lebih tinggi ketimbang dipilih presiden.
"Kita rasakan dipimpin
Pj (Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono) banyak polemik," kata Ketua DPW NasDem Jakarta Wibi Andrino di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Maret 2024.
Wibi mencontohkan masalah saat Jakarta dipimpin Heru. Heru ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa melalui proses pemilu.
"Kemarin KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) viral banyak peserta didik mengeluh hampir putus kuliah," ujar dia.
Wibi mengatakan pemilu di Jakarta bagian dari memajukan demokrasi. Pemilu juga merupakan proses menjalin kedekatan antara rakyat dengan pemimpin.
"
Bonding itu harus ada, jangan
given (diberikan)," papar Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta itu.
Selain itu, Wibi menyoroti aglomerasi Jakarta yang harus membawa manfaat besar. Baik dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, penanganan macet, banjir, hingga tata ruang.
"Kami tidak mau aglomerasi muncul menjadi konglomerasi yang menguasai kepentingan-kepentingan," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)