Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said. (Foto:MTVN/Intan Fauzi)
Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said. (Foto:MTVN/Intan Fauzi)

Ini Perbedaan Golkar dan PDIP

Intan fauzi • 06 Juni 2015 16:37
medcom.id, Jakarta: PDIP dan Partai Golkar pernah mengalami perseteruan dan konflik internal. Namun dua partai besar itu memiliki perbedaan, PDIP tetap solid dan tidak mengalami perpecahan.
 
PDIP pernah ditinggal salah satu tokoh pentingnya, yakni Laksamana Sukardi. Sukardi meninggalkan PDIP pada tahun 2004 dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).
 
Golkar pun pernah mengalami nasib yang sama. Partai berlambang pohon beringin itu ditinggal beberapa petingginya seperti Wiranto yang kini membangun Partai Hanura, Surya Paloh dengan Partai Nasdem, dan Prabowo dengan Gerindra.
 
"Orang-orang banyak yang keluar, tapi PDIP tetap utuh, sama seperti Golkar," kata Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said dalam diskusi ‘Bung Karno Lahir Dimana? Bagaimana Kita Memperlakukan Sejarah’ di Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6/2015).
 
Namun, berbeda dengan PDIP, Golkar tak memiliki tokoh sentral seperti Megawati yang merupakan putri pertama Presiden Indonesia Soekarno. Megawati dianggap sebagai perekat di dalam partai.
 
"Bedanya PDIP ada tokoh utama, namanya Megawati, Golkar tak ada. Setelah Orde Baru berakhir (Golkar) hancur, tapi petinggi Golkar memiliki ide-ide. Nasdem dan Hanura itu kan (dulu petingginya) Golkar," jelas Salim.
 
Ia menilai, konflik yang terjadi di dalam tubuh Golkar saat ini akibat egoisme. "Kacaunya Golkar karena Ical mau bertahan melawan tradisi Golkar," ujarnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan