Jakarta: Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai penguatan TNI penting sebagai komponen utama pertahanan negara. Salah satunya, melalui Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Konfernas Sishankamrata).
“Sishankamrata sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman,” kata Ma’ruf saat menutup Konfernas Sishankamrata di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Jawa Barat, Jumat, 18 Juni 2021.
Ma’ruf menyebut Indonesia harus mengantisipasi ancaman militer, non-militer, dan ancaman hibrida. Termasuk, ancaman yang bersifat faktual maupun potensial.
Baca: Wapres: Terorisme Bukan Jihad, tapi Merusak
Konfernas Sishankamrata, kata Ma’ruf, juga berfungsi menyinergikan seluruh kementerian untuk mendukung pembentukan komponen cadangan. Kemudian, menyiapkan mekanisme mobilisasi komponen pendukung
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Prabowo Subianto) yang menyelenggarakan Konfernas,” papar dia.
Sementara itu, Prabowo menilai keberhasilan Konfernas merumuskan produk strategis Sishankamrata abad ke-21 sebagai momen penting bersejarah. Dia ingin meningkatkan rumusan itu menjadi produk hukum sebagai strategi vital negara.
“Yang bersifat mengikat dan dapat digunakan oleh pemerintah dan seluruh pihak terkait dengan pertahanan dan keamanan negara,” tutur dia.
Konfernas Sishankamrata Abad ke-21 berlangsung selama lima hari berturut-turut. Konferensi terdiri atas tujuh sidang pleno dan satu sidang paripurna yang membahas aspek pertahanan militer dan aspek pertahanan.
Sebanyak 333 peserta Konfernas terdiri atas pejabat di lingkungan Kemenhan, Mabes TNI, tiga matra TNI, kementerian, lembaga negara, dan instansi pemerintah. Kemudian, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga profesi, hingga industri pertahanan.
Sejumlah tokoh yang hadir ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, hingga Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Golose. Rektor Unhan Laksamana Madya Amarulla Octavian turut hadir selaku Ketua Konfernas.
Jakarta: Wakil Presiden
Ma’ruf Amin menilai penguatan TNI penting sebagai komponen utama pertahanan negara. Salah satunya, melalui Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Konfernas Sishankamrata).
“Sishankamrata sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman,” kata
Ma’ruf saat menutup Konfernas Sishankamrata di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Jawa Barat, Jumat, 18 Juni 2021.
Ma’ruf menyebut Indonesia harus mengantisipasi ancaman militer, non-militer, dan ancaman hibrida. Termasuk, ancaman yang bersifat faktual maupun potensial.
Baca:
Wapres: Terorisme Bukan Jihad, tapi Merusak
Konfernas Sishankamrata, kata Ma’ruf, juga berfungsi menyinergikan seluruh kementerian untuk mendukung pembentukan komponen cadangan. Kemudian, menyiapkan mekanisme mobilisasi komponen pendukung
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Prabowo Subianto) yang menyelenggarakan Konfernas,” papar dia.
Sementara itu, Prabowo menilai keberhasilan Konfernas merumuskan produk strategis Sishankamrata abad ke-21 sebagai momen penting bersejarah. Dia ingin meningkatkan rumusan itu menjadi produk hukum sebagai strategi vital negara.
“Yang bersifat mengikat dan dapat digunakan oleh pemerintah dan seluruh pihak terkait dengan pertahanan dan keamanan negara,” tutur dia.
Konfernas Sishankamrata Abad ke-21 berlangsung selama lima hari berturut-turut. Konferensi terdiri atas tujuh sidang pleno dan satu sidang paripurna yang membahas aspek pertahanan militer dan aspek pertahanan.
Sebanyak 333 peserta Konfernas terdiri atas pejabat di lingkungan Kemenhan, Mabes TNI, tiga matra
TNI, kementerian, lembaga negara, dan instansi pemerintah. Kemudian, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga profesi, hingga industri pertahanan.
Sejumlah tokoh yang hadir ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, hingga Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Golose. Rektor Unhan Laksamana Madya Amarulla Octavian turut hadir selaku Ketua Konfernas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)