medcom.id, Jakarta: Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Kamis pagi. Pesawat berjenis Boeing Business Jet (BBJ)-2 berwarna biru dan putih dan lambang Bendera Merah Putih terlihat di bagian ekor pesawat itu mendarat pukul 10.10 WIB pagi tadi.
Tulisan 'Republik Indonesia' tampak jelas di badan pesawat dengan logo Garuda di bagian kepala pesawat, di kiri dan kanan. Gambar bintang yang dikelilingi padi dan kapas di bawah jendela pilot.
Kedatangan pesawat gres tersebut disambut dengan siraman air dari pemadam kebakaran serta upacara pukul kendi seperti umumnya saatnya menerima paket pesawat baru di beberapa maskapai penerbangan.
Upacara penyambutan dipimpin Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi untuk kemudian diserahkan kepada pihak operator pesawat yaitu TNI Angkatan Udara.
Menurut Sudi, kehadiran pesawat yang dipesan khusus untuk kegiatan operasional Presiden Republik Indonesia membuka lembaran sejarah baru bagi bangsa ini. Selama ini presiden dalam menunaikan tugasnya di dalam maupun luar negeri selalu menyewa pesawat komersial. "Inilah kali pertama, setelah hampir 69 tahun merdeka dan menunggu hingga 4 tahun, kita memiliki pesawat kepresidenan sendiri," katanya.
Sudi menyebutkan, pesawat kepresidenan ini memang dirancang untuk dapat memenuhi persyaratan demi menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan presiden RI. Selain itu, untuk keamanan, pesawat ini juga mampu mendeteksi adanya ancaman rudal apabila diserang musuh.
Selain canggih, tambah Sudi, kehadiran pesawat seharga US$89,6 juta atau setara dengan Rp1 triliun ini bisa menghemat anggaran negara hingga Rp114 miliar per tahunnya.
"Tentu saja penggunaan pesawat komersial, atau pesawat khusus kepresidenan yang kita sewa selama ini, tidak lah seefektif dan seefisien, bila dibanding dengan kita memiliki sendiri pesawat kepresidenan," pungkasnya.
Mengenai mengapa motif pesawat tersebut berwarna biru muda, Sudi menjelaskan, warna tersebut dipilih supaya bisa melakukan kamuflase saat di udara. Pilihan warna biru diputuskan setelah memilih dari 14 warna alternatif yang disediakan. "Dan yang paling penting Warnanya mirip dengan seragam TNI AU," pungkasnya. (Che)
medcom.id, Jakarta: Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Kamis pagi. Pesawat berjenis Boeing Business Jet (BBJ)-2 berwarna biru dan putih dan lambang Bendera Merah Putih terlihat di bagian ekor pesawat itu mendarat pukul 10.10 WIB pagi tadi.
Tulisan 'Republik Indonesia' tampak jelas di badan pesawat dengan logo Garuda di bagian kepala pesawat, di kiri dan kanan. Gambar bintang yang dikelilingi padi dan kapas di bawah jendela pilot.
Kedatangan pesawat gres tersebut disambut dengan siraman air dari pemadam kebakaran serta upacara pukul kendi seperti umumnya saatnya menerima paket pesawat baru di beberapa maskapai penerbangan.
Upacara penyambutan dipimpin Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi untuk kemudian diserahkan kepada pihak operator pesawat yaitu TNI Angkatan Udara.
Menurut Sudi, kehadiran pesawat yang dipesan khusus untuk kegiatan operasional Presiden Republik Indonesia membuka lembaran sejarah baru bagi bangsa ini. Selama ini presiden dalam menunaikan tugasnya di dalam maupun luar negeri selalu menyewa pesawat komersial. "Inilah kali pertama, setelah hampir 69 tahun merdeka dan menunggu hingga 4 tahun, kita memiliki pesawat kepresidenan sendiri," katanya.
Sudi menyebutkan, pesawat kepresidenan ini memang dirancang untuk dapat memenuhi persyaratan demi menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan presiden RI. Selain itu, untuk keamanan, pesawat ini juga mampu mendeteksi adanya ancaman rudal apabila diserang musuh.
Selain canggih, tambah Sudi, kehadiran pesawat seharga US$89,6 juta atau setara dengan Rp1 triliun ini bisa menghemat anggaran negara hingga Rp114 miliar per tahunnya.
"Tentu saja penggunaan pesawat komersial, atau pesawat khusus kepresidenan yang kita sewa selama ini, tidak lah seefektif dan seefisien, bila dibanding dengan kita memiliki sendiri pesawat kepresidenan," pungkasnya.
Mengenai mengapa motif pesawat tersebut berwarna biru muda, Sudi menjelaskan, warna tersebut dipilih supaya bisa melakukan kamuflase saat di udara. Pilihan warna biru diputuskan setelah memilih dari 14 warna alternatif yang disediakan. "Dan yang paling penting Warnanya mirip dengan seragam TNI AU," pungkasnya. (Che)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)