Jakarta: Pemerintah didorong segera melakukan uji coba vaksin covid-19 kepada anak-anak. Uji coba diperlukan agar siswa bisa segera divaksinasi sebelum menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka.
"Segera ada uji coba keamanan vaksin untuk anak-anak. Sehingga, para siswa mendapat prioritas untuk vaksinasi covid-19," kata Ketua DPR Puan Maharani dalam keterangan tertulis, Jumat, 2 April 2021.
Untuk sementara waktu, pemerintah diminta berhati-hati dalam melaksanakan kebijakan pembelajaran tatap muka di sekolah. Keselamatan harus diutamakan menerapkan kebijakan tersebut.
Kehati-hatian perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 di sekolah. Sebab, klaster covid-19 muncul di beberapa daerah saat uji coba pembelajaran tatap muka.
“Prinsipnya harus mengutamakan keselamatan siswa, pendidik dan tenaga pendidik. Sehingga perlu keseimbangan antara aspek keselamatan dan pembelajaran siswa,” ungkap dia.
Baca: Nadiem: Jika Guru Sudah Divaksin, Tak Perlu Tunggu Juli untuk PTM
Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu menyebut kebijakan sekolah tatap muka harus seizin orang tua murid. Sebab, orang tua yang mengetahui kondisi siswa. Penerapan protokol kesehatan harus ketat berjalan sejak dari rumah sampai di area sekolah.
Pemerintah diminta tetap mengakomodasi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Metode tersebut harus tetap disediakan jika ada orang tua ingin anaknya tetap menggunakan metode belajar daring.
"Jangan sampai apa yang sudah diputuskan Kemendikbud tidak tersosialisasi dengan baik di lapangan,” ujar dia.
Jakarta: Pemerintah didorong segera melakukan uji coba
vaksin covid-19 kepada anak-anak. Uji coba diperlukan agar siswa bisa segera divaksinasi sebelum menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka.
"Segera ada uji coba keamanan vaksin untuk anak-anak. Sehingga, para siswa mendapat prioritas untuk
vaksinasi covid-19," kata Ketua DPR Puan Maharani dalam keterangan tertulis, Jumat, 2 April 2021.
Untuk sementara waktu, pemerintah diminta berhati-hati dalam melaksanakan kebijakan pembelajaran tatap muka di sekolah. Keselamatan harus diutamakan menerapkan kebijakan tersebut.
Kehati-hatian perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 di sekolah. Sebab, klaster covid-19 muncul di beberapa daerah saat uji coba
pembelajaran tatap muka.
“Prinsipnya harus mengutamakan keselamatan siswa, pendidik dan tenaga pendidik. Sehingga perlu keseimbangan antara aspek keselamatan dan pembelajaran siswa,” ungkap dia.
Baca:
Nadiem: Jika Guru Sudah Divaksin, Tak Perlu Tunggu Juli untuk PTM
Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu menyebut kebijakan sekolah tatap muka harus seizin orang tua murid. Sebab, orang tua yang mengetahui kondisi siswa. Penerapan protokol kesehatan harus ketat berjalan sejak dari rumah sampai di area sekolah.
Pemerintah diminta tetap mengakomodasi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Metode tersebut harus tetap disediakan jika ada orang tua ingin anaknya tetap menggunakan metode belajar daring.
"Jangan sampai apa yang sudah diputuskan Kemendikbud tidak tersosialisasi dengan baik di lapangan,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)