medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ingin pemberdayaan bidang kemaritiman terus digenjot. Langkah pertama dengan memetakan wilayah yang memiliki potensi maritim.
"Pemerintah banyak bangun wilayah-wilayah kawasan ekonomi khusus (KEK), ada beberapa yang kita plotting untuk jadi KEK. Ini juga bisa jadi peta, wilayah mana yang potensi industri maritimnya besar, mana saja yang bisa diberdayakan," kata Puan saat membuka rapat koordinasi PDIP bidang Kemaritiman di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/4/2016).
Dalam mengembangkan potensi kemaritiman ini, rakyat dan nelayan harus jadi fokus utama. "Kita prioritaskan rakyat dan nelayan. Kemudian apa yang bisa mereka lakukan biar mandiri secara ekonomi," lanjut Puan.
Puan menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Dari pendidikan, ia ingin adanya pembangunan sekolah yang fokus di bidang teknologi industri.
"Sehingga anak-anak di situ (nelayan) bisa sekolah dan segera bekerja. Kalau menunggu ke universitas, bukan tidak perlu, namun dengan globalisasi yang cepat butuh anak Indonesia yang punya skill di bidang industri," jelas Puan.
Selanjutnya, nelayan dan rakyat perlu diberikan modal agar kebutuhan untuk menangkap hasil laut bisa terpenuhi. Pemerintah telah menurunkan kredit usaha rakyat (KUR) dari 12 persen ke 9 persen.
"Supaya mereka punya modal cukup memenuhi apa yang harus mereka miliki untuk melaut," ungkap Puan.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ingin pemberdayaan bidang kemaritiman terus digenjot. Langkah pertama dengan memetakan wilayah yang memiliki potensi maritim.
"Pemerintah banyak bangun wilayah-wilayah kawasan ekonomi khusus (KEK), ada beberapa yang kita plotting untuk jadi KEK. Ini juga bisa jadi peta, wilayah mana yang potensi industri maritimnya besar, mana saja yang bisa diberdayakan," kata Puan saat membuka rapat koordinasi PDIP bidang Kemaritiman di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/4/2016).
Dalam mengembangkan potensi kemaritiman ini, rakyat dan nelayan harus jadi fokus utama. "Kita prioritaskan rakyat dan nelayan. Kemudian apa yang bisa mereka lakukan biar mandiri secara ekonomi," lanjut Puan.
Puan menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Dari pendidikan, ia ingin adanya pembangunan sekolah yang fokus di bidang teknologi industri.
"Sehingga anak-anak di situ (nelayan) bisa sekolah dan segera bekerja. Kalau menunggu ke universitas, bukan tidak perlu, namun dengan globalisasi yang cepat butuh anak Indonesia yang punya skill di bidang industri," jelas Puan.
Selanjutnya, nelayan dan rakyat perlu diberikan modal agar kebutuhan untuk menangkap hasil laut bisa terpenuhi. Pemerintah telah menurunkan kredit usaha rakyat (KUR) dari 12 persen ke 9 persen.
"Supaya mereka punya modal cukup memenuhi apa yang harus mereka miliki untuk melaut," ungkap Puan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)