Mantan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Puruhito/Medcom.id
Mantan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Puruhito/Medcom.id

Pemecatan Dekan FK Unair Diduga Titipan, Ini Jawaban Eks Rektor

Fachri Audhia Hafiez • 07 Juli 2024 16:03
Jakarta: Mantan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Puruhito merespons kemungkinan pemecatan seorang pengajar di kampus bermuatan politis. Hal ini direspons saat membahas pemecatan Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K) dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair.
 
"Wah itu jawaban politis ya, yang bisa jawab mungkin rumput yang bergoyang aja," kata Puruhito dalam program Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Dokter Asing Ditolak, Penguasa Bertindak?' di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 7 Juli 2024.
 
Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan pemberhentian Budi Santoso. Alasannya disebut berkaitan dengan ranah internal Unair.
 
Baca: Kebijakan Impor Dokter Asing, Masyarakat Jangan Sampai jadi Objek

Puruhito berharap polemik pemberhentian Budi Santoso tak berdampak pada Unair. Karena, Unair telah menorehkan berbagai prestasi di kancah internasional, khususnya di bidang kedokteran.

"Menjadi keberlanjutan yang destruktif gitu, jangan sampai itu terjadi ya," ucap Puruhito.
 
Sebelumnya, kabar dipecatnya Budi Santoso beredar di Whatsapp Group (WAG) dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Dalam pernyataannya, Budi Santoso berpamitan kepada sekitar 300-an member di grup tersebut, usai menerima keputusan Rektorat Unair yang memberhentikan dirinya dari jabatan Dekan FK Unair.
 
Budi Santoso telah membenarkan pernyataan dirinya menolak program dokter asing di Indonesia berkaitan dengan hal tersebut.
 
Ia meyakini 92 Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter yang berkualitas. Bahkan, kualitasnya tidak kalah dengan dokter-dokter asing.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan