Kubu Moeldoko Tuding SBY Mau Merampas Demokrat

Jakarta: Kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang geram dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendaftarkan nama dan lambang partai atas nama pribadi. Kubu KLB menilai tudingan ada pihak yang ingin menguasai partai sendirian telah terbukti. "Ini memperkuat dugaan kami bahwa SBY secara diam-diam ingin merampas kepemilikan Partai Demokrat menjadi properti milik pribadinya," kata juru bicara (jubir) Demokrat versi KLB, Muhammad Rahmad, melalui keterangan tertulis, Minggu, 11 April 2021. Menurut dia, kubu pimpinan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengetahui pendaftaran itu melalui surat terbuka yang dikirimkan Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kubu KLB tidak terima dengan tindakan SBY itu. Bca: Kubu KLB Sebut Peluang Moeldoko Jadi Ketum Demokrat Belum Pudar SBY dinilai mengkhianati 99 orang lainnya yang telah mendirikan Partai Demokrat pada 2001. Rahmad menyebut pendiri Partai Demokrat bukan cuma SBY. "Nama Partai Demokrat sejatinya adalah milik Partai Demokrat yang akan diwariskan turun temurun kepada generasi penerus di dalam Partai Demokrat," ujar Rahmad. Rahmad mengatakan pihaknya tidak merestui tindakan SBY. Bahkan, kata dia, kubu KLB mengecam tindakan Presiden ke-6 Indonesia itu. "Kami bersama para pendiri partai dan rakyat yang mendukung Partai Demokrat, mengutuk keras upaya diam-diam SBY yang mengabaikan nilai-nilai moral, etika, dan integritas," tutur Rahmad. Rahmad mengatakan Partai Demokrat bukan milik pribadi. SBY dianggap tidak tahu malu. "Tidak semestinya nama dan logo atau bendera Partai Demokrat didaftarkan menjadi properti milik pribadi. Bagi pendiri Partai Demokrat, upaya diam-diam ini mirip dengan air susu dibalas air tuba," ucap Rahmad.