medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Afganistan sepakat bekerja sama dalam membangun perdamaian. Indonesia akan berbagi pengalaman dalam menjaga perdamaian.
"Indonesia menyambut baik upaya yang telah dilakukan pemerintah Afganistan dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian dan Indonesia siap berbagi pengalaman rekonsiliasi perdamaian," kata Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers bersama Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani, di Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 5 April 2017.
Jokowi menyambut hangat kedatangan Ghani ke Nusantara. Dia menekankan, Afganistan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Indonesia dan Afganistan juga ikut menyukseskan konferensi Asia-Afrika pada 1955.
"Hubungan Indonesia-Afganistan berjalan baik dan bersahabat selama 62 tahun," jelas dia.
Baca: Jokowi akan Menerima Kunjungan Presiden Afghanistan
Pemerintah, kata dia, telah membangun Indonesia Islamic Center di Kabul yang memiliki visi untuk mendorong Islam yang rahmatan lil 'alamin. Di sana disediakan sarana ibadah, kesehatan, dan pendidikan yang dapat dimanfaatkan masyarakat Afganistan.
Kepala Negara menerangkan, pembangunan Masjid As Salam di Indonesia Islamic Center juga telah selesai. Rumah ibadah ini dapat menampung 2.500 orang. "Selanjutnya Indonesia segera menyelesaikan pembangunan sarana kesehatan dan pendidikan untuk penduduk setempat," jelas dia.
Indonesia dan Afganistan juga bekerja sama membangun kapasitas sumber daya manusia. Indonesia telah memberi pelatihan kepada 358 orang meliputi 47 program di bidang pertanian, kepolisian, perberdayaan perempuan dan adminstrasi pemerintah.
"Ke depan kita sepakat perluas pembangunan kapastitas antara lain hukum, perumahan pekerjaan umum, kebijakan fiskal dan pendidikan tinggi," jelas dia.
Jokowi pun menginginkan, hubungan pedagangan kedua negara dapat ditingkatkan. Dia menyambut baik business meeting Indonesia-Afganistan pada 6 April 2017.
Selain itu, Jokowi menerima usulan soal wacana berbagi ilmu antara komisi pemilu Indonesia dan Afganistan. "Karena Komisi Pemilu Indonesia memiliki pengalaman pelaksanaan pemilihan, alhamdulillah dapat dilaksanakan secara damai, terbuka," pungkas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/akW86wdK" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Afganistan sepakat bekerja sama dalam membangun perdamaian. Indonesia akan berbagi pengalaman dalam menjaga perdamaian.
"Indonesia menyambut baik upaya yang telah dilakukan pemerintah Afganistan dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian dan Indonesia siap berbagi pengalaman rekonsiliasi perdamaian," kata Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers bersama Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani, di Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 5 April 2017.
Jokowi menyambut hangat kedatangan Ghani ke Nusantara. Dia menekankan, Afganistan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Indonesia dan Afganistan juga ikut menyukseskan konferensi Asia-Afrika pada 1955.
"Hubungan Indonesia-Afganistan berjalan baik dan bersahabat selama 62 tahun," jelas dia.
Baca: Jokowi akan Menerima Kunjungan Presiden Afghanistan
Pemerintah, kata dia, telah membangun Indonesia Islamic Center di Kabul yang memiliki visi untuk mendorong Islam yang rahmatan lil 'alamin. Di sana disediakan sarana ibadah, kesehatan, dan pendidikan yang dapat dimanfaatkan masyarakat Afganistan.
Kepala Negara menerangkan, pembangunan Masjid As Salam di Indonesia Islamic Center juga telah selesai. Rumah ibadah ini dapat menampung 2.500 orang. "Selanjutnya Indonesia segera menyelesaikan pembangunan sarana kesehatan dan pendidikan untuk penduduk setempat," jelas dia.
Indonesia dan Afganistan juga bekerja sama membangun kapasitas sumber daya manusia. Indonesia telah memberi pelatihan kepada 358 orang meliputi 47 program di bidang pertanian, kepolisian, perberdayaan perempuan dan adminstrasi pemerintah.
"Ke depan kita sepakat perluas pembangunan kapastitas antara lain hukum, perumahan pekerjaan umum, kebijakan fiskal dan pendidikan tinggi," jelas dia.
Jokowi pun menginginkan, hubungan pedagangan kedua negara dapat ditingkatkan. Dia menyambut baik
business meeting Indonesia-Afganistan pada 6 April 2017.
Selain itu, Jokowi menerima usulan soal wacana berbagi ilmu antara komisi pemilu Indonesia dan Afganistan. "Karena Komisi Pemilu Indonesia memiliki pengalaman pelaksanaan pemilihan, alhamdulillah dapat dilaksanakan secara damai, terbuka," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)