Antara Foto
Antara Foto

Presiden Ingin Kader PPP Bersatu Secara Utuh

M Rodhi Aulia • 08 April 2016 18:56
medcom.id, Jakarta: Ada dua alasan Presiden Joko Widodo ingin menghadiri pembukaan Muktamar ke-VIII PPP. Presiden tergugah ketika melihat tanda tangan Suryadharma Ali (SDA) di surat undangan.
 
"Saya teliti yang tanda tangan SDA dan di sebelahnya ada Romahurmuziy. Artinya, ini islah benar," kata Presiden dalam sambutannya, Jumat (8/4/2016).
 
Kehadiran Ketua Majelis Syariah KH Maimun Zubair juga jadi pertimbangan Presiden. Muktamar PPP digelar di Asrama Haji, Pondokgede, Jakarta Timur.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, pengurus PPP hasil Muktamar di Bandung yang dipimpin SDA berhak menjadi penyelenggara Muktamar ini. 1.641 kader PPP dari seluruh Indonesia hadir.
 
Presiden menyerukan kepada kader PPP agar berdamai secara utuh. "Pesan saya, jangan habiskan energi untuk perdebatan yang tidak produktif, ribut tidak produktif, konflik, dan gesekan yang tidak perlu," ujar Presiden.
 
Presiden mengatakan sekarang memang era kompetisi, tetapi bukan antarindividu, melainkan persaingan antarbangsa.
 
Bekas Wali Kota Surakarta ini mengaku kerap resah ketika bertemu dan bergandengan dengan pemimpin negara lain. Sebab, Presiden menyadari, orang yang ia gandeng adalah pesaing.
 
"Persaingan kita bukan di dalam negeri. Persaingan dalam politik lima tahun sekali sudah cukup. Saya ketemu Prabowo baik-baik saja. Saya pernah ke rumahnya. (Prabowo) ke Istana pernah. Sudah tidak apa-apa," ujar Presiden.
 
Jokowi sempat bersaing dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Duet Jokowi-Jusuf Kalla akhirnya terpilih memimpin negeri ini setelah meraih suara 53,15 persen suara.
 
Jokowi memastikan pertarungan politik dengan Prabowo tidak berlanjut setelah Pilpres selesai. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi bertemu dengan Prabowo.
 
Harapan Presiden kepada PPP juga begitu datang ke Istana Presiden dengan membawa struktur kepengurusan PPP yang baru. Ia tidak ingin kader PPP datang masing-masing.
 
"Sehabis Muktamar, saya berharap tidak ada lagi yang datang gantian. Jangan lagi ke Istana dua grup yang bedanya satu jam satu jam," tegas Presiden.
 
Muktamar PPP kali ini bertema 'Satu PPP untuk Indonesia yang mandiri, berdaulat dan berkpribadian'. Muktamar ini merupakan ajang peleburan eks PPP hasil Muktamar Jakarta dan eks PPP hasil Muktamar Surabaya.
 
Sebagian besar eks elite pengurus Muktamar Surabaya dan Jakarta hadir, seperti Indah Suryadharma Ali, Epiyardi Asda, dan Fernita Darwis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan