medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso menyayangkan perseteruan yang terjadi di internal Golkar hasil Munas Bali. Menurut dia, perseteruan itu malah menambah kekisruhan di tubuh Golkar yang tak kunjung berakhir.
"Konon ada perseteruan, kubu Bali pecah. Ini benar-benar menambah kisruh suasana di Golkar, ini potret yang kelam," kata Priyo di kediaman Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jalan Ambas No. 18 Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (6/1/2016).
Karena itu, mantan Wakil Ketua DPR ini menilai Golkar harus segera melaksanakan munas pada 2016 ini. Menurut dia, munas merupakan jalan satu-satunya untuk mengakhiri kisruh di tubuh partai berlambang pohon beringin ini.
"Kami turut serta terhadap langkah yang dilakukan mahkamah partai, kami meneken surat atas nama pengurus teras ancol, mudah-mudahan mahkamah partai berkenan (menggelar munas)," ujar dia.
Seperti diketahui, perpecahan kembali terjadi di Partai Golkar. Kini, perpecahan muncul dari kubu Bali. Peristiwa itu diawali keputusan Setya Novanto yang belum resmi dilantik sebagai ketua fraksi Golkar mengganti beberapa posisi di fraksi dan alat kelengkapan dewan DPR.
Bahkan, Setnov diduga telah melakukan pembersihan terhadap kubu Ade Komarudin yang saat ini masih berstatus sebagai ketua fraksi Golkar. Pergantian posisi itu pun dibenarkan Wakil Ketua DPP Golkar hasil Munas Bali Aziz Syamsuddin yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR.
"Iya," ujar Aziz kepada Metrotvnews.com, Rabu siang.
Posisi yang ganti antara lain; Sekretaris baru Fraksi Golkar dijabat Aziz Syamsuddin sebelumnya dijabat Bambang Soesatyo. Ketua baru Badan Anggaran Fraksi Golkar Kahar Muzakir yang sebelumnya dijabat Ahmadi Noor Supit. Sementara, Bendahara Fraksi tetap dijabat Robert Joppy Kardinal.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso menyayangkan perseteruan yang terjadi di internal Golkar hasil Munas Bali. Menurut dia, perseteruan itu malah menambah kekisruhan di tubuh Golkar yang tak kunjung berakhir.
"Konon ada perseteruan, kubu Bali pecah. Ini benar-benar menambah kisruh suasana di Golkar, ini potret yang kelam," kata Priyo di kediaman Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jalan Ambas No. 18 Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (6/1/2016).
Karena itu, mantan Wakil Ketua DPR ini menilai Golkar harus segera melaksanakan munas pada 2016 ini. Menurut dia, munas merupakan jalan satu-satunya untuk mengakhiri kisruh di tubuh partai berlambang pohon beringin ini.
"Kami turut serta terhadap langkah yang dilakukan mahkamah partai, kami meneken surat atas nama pengurus teras ancol, mudah-mudahan mahkamah partai berkenan (menggelar munas)," ujar dia.
Seperti diketahui, perpecahan kembali terjadi di Partai Golkar. Kini, perpecahan muncul dari kubu Bali. Peristiwa itu diawali keputusan Setya Novanto yang belum resmi dilantik sebagai ketua fraksi Golkar mengganti beberapa posisi di fraksi dan alat kelengkapan dewan DPR.
Bahkan, Setnov diduga telah melakukan pembersihan terhadap kubu Ade Komarudin yang saat ini masih berstatus sebagai ketua fraksi Golkar. Pergantian posisi itu pun dibenarkan Wakil Ketua DPP Golkar hasil Munas Bali Aziz Syamsuddin yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR.
"Iya," ujar Aziz kepada
Metrotvnews.com, Rabu siang.
Posisi yang ganti antara lain; Sekretaris baru Fraksi Golkar dijabat Aziz Syamsuddin sebelumnya dijabat Bambang Soesatyo. Ketua baru Badan Anggaran Fraksi Golkar Kahar Muzakir yang sebelumnya dijabat Ahmadi Noor Supit. Sementara, Bendahara Fraksi tetap dijabat Robert Joppy Kardinal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)