Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas. MI/Pius Erlangga
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas. MI/Pius Erlangga

Anwar Abbas: Kepemimpinan Muhammadiyah Harus Kolektif Kolegial

Antara • 31 Oktober 2022 11:29
Jakarta: Muhammadiyah akan menggelar Muktamar ke-48 pada 18-20 November 2022. Muktamar diharapkan mampu menghasilkan kepemimpinan bercorak kolektif kolegial.
 
"Corak kepemimpinan Muhammadiyah masa depan, selain mementingkan kompetensi dan integritas, juga harus benar-benar bisa mendukung bagi terbentuk dan tegaknya sebuah kepemimpinan kolektif kolegial di mana segala masalah dihadapi secara bersama-sama dengan musyawarah mufakat," ujar Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas, saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2022.
 
Dengan corak kepemimpinan seperti itu, lanjut dia, Muhammadiyah akan mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia dalam mengatasi berbagai tantangan yang semakin berat. Tantangan tersebut, di antaranya berkaitan dengan desakan perubahan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan dalam konstelasi politik dunia, serta potensi terjadinya pergeseran pusat peradaban dan kemajuan dari Barat ke Asia Timur dan Asia Selatan yang di dalamnya ada Indonesia.

Berikutnya, persoalan mengenai dunia yang diperkirakan dilanda resesi pada 2023. "Negeri ini tentu saja akan sulit melepaskan diri dari dampak (resesi), karena ekonomi kita dan juga negara-negara lain telah terintegrasi sedemikian rupa ke dalam ekonomi dunia, sehingga apabila di suatu negara ada masalah, maka dia dengan sendirinya juga akan berpengaruh kepada negara lain, termasuk negara kita Indonesia," ujar Anwar.
 

Baca: 2.500 Personel Amankan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo


Menurut dia, kepemimpinan yang kompeten, berintegritas, dan bercorak kolektif kolegial akan mampu mendorong roda organisasi Muhammadiyah berputar lebih cepat. Sehingga, kemajuan organisasi juga dapat dipercepat.
 
Anwar juga menilai para peserta muktamar harus memikirkan hal-hal yang perlu dilakukan jajaran kepengurusan PP Muhammadiyah untuk masa lima tahun ke depan dalam membantu bangsa dan negara menghadapi beragam tantangan yang ada.
 
"Apabila hal-hal ini bisa terjadi, kontribusi Muhammadiyah bagi kemajuan umat, bangsa, dan negara dalam berbagai aspek, serta dimensinya tentu akan bisa didorong dengan lebih baik dan lebih besar lagi," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan