Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (tangkapan layar)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (tangkapan layar)

Potensi Milenial dan Nilai Kebangsaan Modal Besar Jawab Tantangan Bangsa

Lukman Diah Sari • 26 Agustus 2022 15:30
Jakarta: Generasi milenial Indonesia harus mampu menempatkan urusan publik dan urusan privat pada tempatnya. Potensi besar milenial sebagai tulang punggung kemajuan bangsa harus dimaksimalkan untuk menjawab berbagai tantangan di masa depan. 
 
"Generasi milenial harus mampu membangun gerakan besar untuk perubahan melalui dua potensi yakni sustained effort dan collective action," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertema Gerakan Ibu Bangsa Mendengar Anggota Parlemen Milenial Bicara, yang digelar oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Jumat, 26 Agustus 2022.
 
Webinar yang dihadiri anggota Kowani, anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW), LSM pemerhati politik, akademisi dan para mahasiswa itu, juga menghadirkan anggota DPR Fraksi Golkar Puteri Anetta Komaruddin, anggota DPR Fraksi PKB Ratna Juwita, dan anggota DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan Tina Toon sebagai narasumber. 

Rerie -sapaan akrabnya- menerangkan negeri ini dibentuk dan diinisiasi oleh generasi muda. Para pendiri bangsa, kata Rerie, berjuang sejak usia belia hingga bisa mengguncang dunia dengan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
 
Dia mengungkap hasil Sensus Penduduk 2020 memperlihatkan Indonesia didominasi oleh generasi (gen) Z dan milenial. Gen Z berjumlah 74,93 juta jiwa atau 27,94% dari total penduduk. Sementara milenial berjumlah 69,38 juta jiwa, 25,87%.
 
"Fakta tersebut harus menjadi pendorong kuat bagi generasi muda untuk ikut aktif dalam menentukan arah perjuangan bangsa ke depan," ujar Rerie. 
 

Baca: Wakil Ketua MPR: Peningkatan Literasi Digital Bisa Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi


Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kemampuan berpikir kritis disertai dukungan teknologi informasi yang memadai memungkinkan generasi milenial berbagi informasi, pemikiran, membangun jaringan, dan komunikasi lintas batas dalam proses pembangunan bangsa. Rerie menuturkan potensi tersebut harus diikuti dengan upaya penguatan diri dengan mengedepankan ke-kita-an ketimbang ke-aku-an di setiap langkah.
 
"Selain itu perlu juga menanamkan nilai-nilai kehidupan  berbangsa seperti yang diamanatkan dalam Pancasila, UUD-1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," jelas Rerie. 
 
Rerie menilai dengan jumlah sekitar sembilan persen anak muda di parlemen saat ini merupakan permulaan yang berpeluang berkembang pesat di masa depan. Keterlibatan para pemuda dalam politik, tambah Rerie, bisa diawali dengan menjadi relawan atau aktif mengkritisi kinerja pemerintah dan lembaga negara lewat saluran yang tersedia.
 
"Generasi milenial yang merupakan generasi penerus diharapkan mampu menaburkan benih-benih kebangsaan yang berbuah kemampuan menjaga Indonesia," ucap Rerie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan