Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau penyediaan air bagi warga di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ratusan pompa hidram tersebar di Bali hingga Nusa Tenggara untuk memenuhi kebutuhan air.
“Di Bali Nusa ada 227 (pompa), kemudian di NTT 175 titik, kemudian di TTS (Kabupaten Timor Tengah Selatan) ada 43 titik,” kata Wakil Asisten Logistik Kasdam IX/Udayana Letkol Kav Djefri Marsono Hanok saat menjelaskan distribusi pompa kepada Jokowi di NTT, Kamis, 24 Maret 2022.
Djefri memerinci 201 titik pompa hidram selesai dibangun, sedangkan 26 sisanya masih dalam proses pembangunan. Program ini ditujukan bagi 36.849 kepala keluarga (KK) atau 148.995 jiwa se-Bali dan Nusa Tenggara.
Baca: Jokowi: Penurunan Stunting Mesti Terpadu
Djefri mengatakan pengadaan pompa hidram bakal dilanjutkan pada 2023. Baik untuk kebutuhan air minum maupun pertanian.
“Sekarang kita sudah mengerjakan untuk yang pertanian ada dua titik yang dikerjakan, pertama di Rote Ndao, kedua di Bali,” kata dia.
Cara kerja pompa tersebut, yakni dengan membendung sumber air yang dikumpulkan di bak retensi. Lantas, air dialirkan menggunakan energi kinetik dengan memanfaatkan sudut elevasi ke bawah dan akan diterima pompa.
Djefri menyebut pompa akan mendorong air untuk dimasukkan ke bak reservoir primer dan reservoir sekunder. Barulah air dialirkan ke rumah-rumah penduduk.
“Karena menggunakan energi kinetik, pompa ini dapat dioperasikan tanpa listrik,” jelas dia.
Jakarta:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau penyediaan air bagi warga di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ratusan
pompa hidram tersebar di Bali hingga Nusa Tenggara untuk memenuhi kebutuhan air.
“Di Bali Nusa ada 227 (pompa), kemudian di
NTT 175 titik, kemudian di TTS (Kabupaten Timor Tengah Selatan) ada 43 titik,” kata Wakil Asisten Logistik Kasdam IX/Udayana Letkol Kav Djefri Marsono Hanok saat menjelaskan distribusi pompa kepada Jokowi di NTT, Kamis, 24 Maret 2022.
Djefri memerinci 201 titik pompa hidram selesai dibangun, sedangkan 26 sisanya masih dalam proses pembangunan. Program ini ditujukan bagi 36.849 kepala keluarga (KK) atau 148.995 jiwa se-Bali dan Nusa Tenggara.
Baca:
Jokowi: Penurunan Stunting Mesti Terpadu
Djefri mengatakan pengadaan pompa hidram bakal dilanjutkan pada 2023. Baik untuk kebutuhan air minum maupun pertanian.
“Sekarang kita sudah mengerjakan untuk yang pertanian ada dua titik yang dikerjakan, pertama di Rote Ndao, kedua di Bali,” kata dia.
Cara kerja pompa tersebut, yakni dengan membendung sumber air yang dikumpulkan di bak retensi. Lantas, air dialirkan menggunakan energi kinetik dengan memanfaatkan sudut elevasi ke bawah dan akan diterima pompa.
Djefri menyebut pompa akan mendorong air untuk dimasukkan ke bak reservoir primer dan reservoir sekunder. Barulah air dialirkan ke rumah-rumah penduduk.
“Karena menggunakan energi kinetik, pompa ini dapat dioperasikan tanpa listrik,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)