Kupang: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan Indonesia memiliki 2.700 pusat data hingga ke daerah. Namun, hanya tiga persen yang memenuhi syarat komputasi awan (cloud computing).
"Kami sedang membangun pusat data nasional," kata Johnny di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 23 Februari 2022.
Johnny mengatakan masalah akibat data acakadut paling terasa di tengah pandemi covid-19. Data masyarakat lintas kementerian dan lembaga menjadi tidak sinkron.
"Ini jadi masalah dan ingin disederhanakan dalam pusat data," papar politikus Partai NasDem itu.
Baca: Menkominfo Minta Pembangunan Satelit Bumi Dipersiapkan Sungguh-sungguh
Johnny menyebut rencananya pusat data tersebar di beberapa daerah. Mulai dari DKI Jakarta, Batam, hingga ibu kota negara baru.
"Termasuk di NTT, tepatnya di Labuan Bajo," ujar dia.
Johnny menyebut pembangunan pusat data yang terkomputasi awan tidak murah. Biayanya mencapai triliunan rupiah.
"Saya butuh SDM (sumber daya manusia). Jangan ambil dari (daerah) mana-mana tapi harus disiapkan dari NTT," tutur dia
Menurut Johnny, Labuan Bajo strategis menjadi salah satu titik pusat data nasional. Pasalnya, Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai daerah destinasi super prioritas.
"Sehingga bisa menjadi pusat digital dan government cloud di kawasan timur Indonesia," ucap dia.
Kupang: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)
Johnny G Plate mengungkapkan Indonesia memiliki 2.700 pusat data hingga ke daerah. Namun, hanya tiga persen yang memenuhi syarat komputasi awan (
cloud computing).
"Kami sedang membangun pusat data nasional," kata Johnny di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 23 Februari 2022.
Johnny mengatakan masalah akibat data acakadut paling terasa di tengah
pandemi covid-19. Data masyarakat lintas kementerian dan lembaga menjadi tidak sinkron.
"Ini jadi masalah dan ingin disederhanakan dalam
pusat data," papar politikus Partai NasDem itu.
Baca:
Menkominfo Minta Pembangunan Satelit Bumi Dipersiapkan Sungguh-sungguh
Johnny menyebut rencananya pusat data tersebar di beberapa daerah. Mulai dari DKI Jakarta, Batam, hingga ibu kota negara baru.
"Termasuk di NTT, tepatnya di Labuan Bajo," ujar dia.
Johnny menyebut pembangunan pusat data yang terkomputasi awan tidak murah. Biayanya mencapai triliunan rupiah.
"Saya butuh SDM (sumber daya manusia). Jangan ambil dari (daerah) mana-mana tapi harus disiapkan dari NTT," tutur dia
Menurut Johnny, Labuan Bajo strategis menjadi salah satu titik pusat data nasional. Pasalnya, Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai daerah destinasi super prioritas.
"Sehingga bisa menjadi pusat digital dan
government cloud di kawasan timur Indonesia," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)