Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berpendapat isu radikalisme di Indonesia ulah orang yang memiliki ambisi untuk kepentingan pribadi. Kesatuan dan persatuan Indonesia terancam diobrak-abrik jika paham radikal dibiarkan.
“Isu radikal ini berawal dari banyaknya pemimpin di Indonesia yang berpikir, 'jika ini menjadi satu negara kepercayaan', lantas akan damai. Padahal nyatanya tidak seperti itu karena Indonesia sejak lahir merupakan Negara Bhineka Tunggal Ika,” ujar Luhut dalam program Kick Andy Double Check di Metro TV, Minggu 25 Juli 2021.
Menurut Luhut, seluruh warga Indonesia harus dapat melapangkan dada dan menganggap keberagaman suatu keistimewaan. Karena itu, paham radikal yang ingin membuat identitas Indonesia menjadi homogen berseberangan dengan semangat terbentuknya negara Indonesia.
“Jadi biarlah negara kita seperti ini. Seperti yang sudah dibuat oleh founding father kita, dimana banyak juga tokoh-tokoh agama yang ikut berjuang,” ujar Luhut.
Dia tak menampik radikalisme telah menyusup ke berbagai sektor. Bahkan pemerintahan. Karena itu, bangsa Indonesia harus menjaga semangat persatuan dalam keberagaman.
“Sudahlah, berhenti (berpaham radikal). Jangan mengkhianati founding father kita,” tegas Luhut. (Nabila Safarina)
Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berpendapat isu radikalisme di Indonesia ulah orang yang memiliki ambisi untuk kepentingan pribadi. Kesatuan dan persatuan Indonesia terancam diobrak-abrik jika paham radikal dibiarkan.
“Isu radikal ini berawal dari banyaknya pemimpin di Indonesia yang berpikir, 'jika ini menjadi satu negara kepercayaan', lantas akan damai. Padahal nyatanya tidak seperti itu karena Indonesia sejak lahir merupakan Negara Bhineka Tunggal Ika,” ujar Luhut dalam program Kick Andy Double Check di Metro TV, Minggu 25 Juli 2021.
Menurut Luhut, seluruh warga Indonesia harus dapat melapangkan dada dan menganggap keberagaman suatu keistimewaan. Karena itu, paham radikal yang ingin membuat identitas Indonesia menjadi homogen berseberangan dengan semangat terbentuknya negara Indonesia.
“Jadi biarlah negara kita seperti ini. Seperti yang sudah dibuat oleh
founding father kita, dimana banyak juga tokoh-tokoh agama yang ikut berjuang,” ujar Luhut.
Dia tak menampik radikalisme telah menyusup ke berbagai sektor. Bahkan pemerintahan. Karena itu, bangsa Indonesia harus menjaga semangat persatuan dalam keberagaman.
“Sudahlah, berhenti (berpaham radikal). Jangan mengkhianati
founding father kita,” tegas Luhut.
(Nabila Safarina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)