Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengusulkan pemilihan umum (pemilu) digelar 21 Februari 2024. Salah satu pertimbangannya terkait sengketa pemilu.
"Mempertimbangkan memberikan waktu yang memadai untuk penyelesaian sengketa hasil pemilu dan penetapan hasil pemilu dengan jadwal pencalonan pemilihan," kata pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU Ilham Saputra dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, Jakarta, Senin, 6 September 2021.
Menurut dia, proyeksi itu harus dipikirkan matang karena untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada) di tahun yang sama. Pilkada diusulkan digelar 27 November 2024.
"Tentu perlu dipertimbangkan bagaimana nanti partai politik harus punya kursi yang diisyaratkan atau suara yang disyaratkan oleh Undang-Undang (UU) Pemilihan atau UU Nomor 10 Tahun 2016," ujar
Baca: Penggulir Isu Jabatan Presiden 3 Periode Disebut Ingin Mendiskreditkan Jokowi
Selain itu, jadwal tersebut memperhatikan beban kerja badan ad hoc pada tahapan pemilu. Pasalnya, ada potensi irisan antartahapan pemilihan.
Ilham mengatakan KPU juga memperhatikan kegiatan keagamaan. Momentum hari raya keagamaan dipastikan tak berbarengan dengan pemungutan suara.
"Kita sudah hitung mungkin nanti Ramadan di bulan April, kemudian rekapitulasi penghitungan suara tidak bertepatan dengan hari raya keagamaan, seperti Hari Raya Idulfitri," ujar Ilham.
Terkait pilkada serentak, KPU sudah menyesuaikannya dengan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Penyelenggaraan mengacu pada tahapan persiapan Pilkada 2018 selama 12 bulan, persiapan Pemilu 2019 selama 20 bulan, dan persiapan Pilkada 2020 selama 15 bulan.
"Dengan dasar hukum tersebut kami mengusulkan penyelenggara pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota pada 27 November 2024," ujar Ilham.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengusulkan pemilihan umum (
pemilu) digelar 21 Februari 2024. Salah satu pertimbangannya terkait sengketa pemilu.
"Mempertimbangkan memberikan waktu yang memadai untuk penyelesaian sengketa hasil pemilu dan penetapan hasil pemilu dengan jadwal pencalonan pemilihan," kata pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU Ilham Saputra dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, Jakarta, Senin, 6 September 2021.
Menurut dia, proyeksi itu harus dipikirkan matang karena untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan pemilu dan pemilihan kepala daerah (
pilkada) di tahun yang sama. Pilkada diusulkan digelar 27 November 2024.
"Tentu perlu dipertimbangkan bagaimana nanti partai politik harus punya kursi yang diisyaratkan atau suara yang disyaratkan oleh Undang-Undang (UU) Pemilihan atau UU Nomor 10 Tahun 2016," ujar
Baca:
Penggulir Isu Jabatan Presiden 3 Periode Disebut Ingin Mendiskreditkan Jokowi
Selain itu, jadwal tersebut memperhatikan beban kerja badan ad hoc pada tahapan pemilu. Pasalnya, ada potensi irisan antartahapan pemilihan.
Ilham mengatakan KPU juga memperhatikan kegiatan keagamaan. Momentum hari raya keagamaan dipastikan tak berbarengan dengan pemungutan suara.
"Kita sudah hitung mungkin nanti Ramadan di bulan April, kemudian rekapitulasi penghitungan suara tidak bertepatan dengan hari raya keagamaan, seperti Hari Raya Idulfitri," ujar Ilham.
Terkait pilkada serentak, KPU sudah menyesuaikannya dengan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Penyelenggaraan mengacu pada tahapan persiapan Pilkada 2018 selama 12 bulan, persiapan Pemilu 2019 selama 20 bulan, dan persiapan Pilkada 2020 selama 15 bulan.
"Dengan dasar hukum tersebut kami mengusulkan penyelenggara pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota pada 27 November 2024," ujar Ilham.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk
https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
