Jakarta: Indonesia dianggap sebagai negara yang luar biasa. Mata dunia menyoroti keberadaan Indonesia sebagai suatu negara yang memiliki berbagai potensi.
"Dari sisi jumlah penduduknya, kekayaan alam, angkatan kerja, dan yang selalu disampaikan Presiden Jokowi (Presiden Joko Widodo) itu Indonesia akan menjadi negara kekuatan nomor 4 di dunia," kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo (Tommy) dalam program Crosscheck by Medcom.id bertemakan, 'Hapus Mental Inlander, Kita Bangsa Pemimpin', Minggu, 14 November 2021.
Dia memaklumi kegelisahan Kepala Negara yang disampaikan pada HUT ke-10 Partai NasDem. Presiden ke-7 Indonesia itu mengaku sedih mental inlander atau terjajah masih ada di tengah masyarakat.
Menurut dia, mental itu terjadi karena terputusnya pembangunan karakter bangsa di Indonesia. Padahal, pembangunan karakter itu sudah dilakukan Presiden ke-1 Indonesia Soekarno pada awal kemerdekaan.
"Bahwa kemudian kita menjadi inferior, tidak percaya diri, dan eksposur ke luar sangat jarang. Ini yang menurut saya yang coba dilakukan di era sekarang ini," ungkap dia.
Tommy sepakat dengan Jokowi mental inlander harus dihapus. Sebab, Indonesia memiliki segudang potensi.
Hal itu dirasakan langsung selama menjadi perwakilan Indonesia di Singapura. Banyak perwakilan negara-negara yang berkunjung ke Negeri Kepala Singa ingin bertemu dengan KBRI.
"Setiap pejabat yang datang dari Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah selalu minta bertemu dengan Dubes Indonesia karena mereka melihat Indonesia itu negara yang sangat besar," sebut dia.
Baca: Jokowi: Mental Inferior, Inlander, dan Terjajah Jangan Dipelihara
Selain aspek ekonomi, keberadaan Indonesia sangat penting terhadap aspek pelestarian lingkungan. Tanah Air dianggap sebagai paru-paru utama dunia.
Hal itu berdasarkan penelitian National University of Singapore yang menyebut Indonesia memiliki terumbu karang terluas di Asia Tenggara. Luasnya melebihi 100 kilometer persegi.
"Kemampuan terumbu karang menyerap CO2 (karbon dioksida) itu lebih besar dari hutan, karena itu semua orang melihat Indonesia," ujar dia.
Jakarta:
Indonesia dianggap sebagai negara yang luar biasa. Mata dunia menyoroti keberadaan Indonesia sebagai suatu negara yang memiliki berbagai potensi.
"Dari sisi jumlah penduduknya,
kekayaan alam, angkatan kerja, dan yang selalu disampaikan Presiden Jokowi (Presiden
Joko Widodo) itu Indonesia akan menjadi negara kekuatan nomor 4 di dunia," kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo (Tommy) dalam program
Crosscheck by Medcom.id bertemakan, 'Hapus Mental Inlander, Kita Bangsa Pemimpin', Minggu, 14 November 2021.
Dia memaklumi kegelisahan Kepala Negara yang disampaikan pada HUT ke-10 Partai NasDem. Presiden ke-7 Indonesia itu mengaku sedih mental inlander atau terjajah masih ada di tengah masyarakat.
Menurut dia, mental itu terjadi karena terputusnya pembangunan karakter bangsa di Indonesia. Padahal, pembangunan karakter itu sudah dilakukan Presiden ke-1 Indonesia Soekarno pada awal kemerdekaan.
"Bahwa kemudian kita menjadi inferior, tidak percaya diri, dan eksposur ke luar sangat jarang. Ini yang menurut saya yang coba dilakukan di era sekarang ini," ungkap dia.
Tommy sepakat dengan Jokowi mental inlander harus dihapus. Sebab, Indonesia memiliki segudang potensi.
Hal itu dirasakan langsung selama menjadi perwakilan Indonesia di Singapura. Banyak perwakilan negara-negara yang berkunjung ke Negeri Kepala Singa ingin bertemu dengan KBRI.
"Setiap pejabat yang datang dari Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah selalu minta bertemu dengan Dubes Indonesia karena mereka melihat Indonesia itu negara yang sangat besar," sebut dia.
Baca:
Jokowi: Mental Inferior, Inlander, dan Terjajah Jangan Dipelihara
Selain aspek ekonomi, keberadaan Indonesia sangat penting terhadap aspek pelestarian lingkungan. Tanah Air dianggap sebagai paru-paru utama dunia.
Hal itu berdasarkan penelitian National University of Singapore yang menyebut Indonesia memiliki terumbu karang terluas di Asia Tenggara. Luasnya melebihi 100 kilometer persegi.
"Kemampuan terumbu karang menyerap CO2 (karbon dioksida) itu lebih besar dari hutan, karena itu semua orang melihat Indonesia," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)