Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni. Dok. Istimewa
Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni. Dok. Istimewa

Kisruh Imigrasi-Diplomat Nigeria, Sahroni Yakin Petugas Bekerja Seusai SOP

Anggi Tondi Martaon • 12 Agustus 2021 12:08
Jakarta: Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni membela petugas Imigrasi dalam kisruh dugaan kekerasan yang dialami diplomat Nigeria. Petugas Imigrasi dinilai menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dalam bertugas.
 
"Saya yakin sekali para petugas kita bekerja sesuai SOP, tidak mungkin ujug-ujug melakukan kekerasan pada siapa saja, termasuk juga WNA (warga negara asing) tanpa ada asal muasalnya,” kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Kamis, 12 Agustus 2021.
 
Sahroni menilai permasalahan tersebut tidak akan terjadi jika diplomat Nigeria kooperatif. Warga negara Nigeria tersebut tidak mau menunjukkan identitasnya sebagai diplomat saat diperiksa di sebuah apartemen kawasan DKI Jakarta.

“Sebenarnya kan kalau dikasih lihat saja, ya sudah selesai," ungkap politikus Partai NasDem itu.
 
Menurut dia, warga negara Nigeria itu justru melawan petugas saat diperiksa. Sehingga, keributan pun terjadi.
 
"Hingga petugas imigrasi kita juga mengalami luka-luka," sebut dia.
 
Baca: Dituduh Siksa Diplomat Nigeria, Imigrasi: Petugas yang Alami Pemukulan
 
Dia sangat menyayangkan kejadian tersebut. Diplomat Nigeria tersebut seharusnya memahami aturan main di negara penempatan.
 
"Pihak yang bersangkutan juga pastinya tahu aturan diplomasi itu seperti apa? SOP-nya bagaimana? Tentunya kan bukan dengan memukul anggota yang sedang bertugas atau dengan memancing keributan dan membuat kegaduhan. Kita negara hukum dan berdaulat,” ujar dia.
 
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun mengklarifikasi video viral tudingan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Menurut Ibnu, justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.
 
"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor Imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," ujar Ibnu dalam keterangan Humas Ditjen Imigrasi, Selasa 10 Agustus 2021.
 
Kejadian ini berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan. Petugas lalu mendatangi hotel tersebut karena diduga berencana mengadakan sebuah pesta.
 
Petugas diberitahu para WNA tersebut telah check out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.
 
"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor Imigrasi," sebut Ibnu.
 
Saat dibawa ke kantor, WNA tersebut melakukan perlawanan. Mendapati perlakuan tersebut, petugas memegangi WNA tersebut.
 
"Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor Imigrasi juga masih berteriak. Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan