Letjen Purnawirawan TNI Sutiyoso. (Foto: MI/Susanto)
Letjen Purnawirawan TNI Sutiyoso. (Foto: MI/Susanto)

Sutiyoso Jadi Kepala BIN, Paradoks Buat PDIP

M Rodhi Aulia • 11 Juni 2015 17:19
medcom.id, Jakarta: Imparsial menilai penunjukan Letjen Purnawirawan TNI Sutiyoso sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara sebagai paradoks terhadap partai yang berkuasa saat ini: PDI Perjuangan. Sutiyoso diduga punya andil dalam penyerbuan Kantor DPP PDI 27 Juli 1996.
 
"Pengangkatan ini paradoks bagi PDIP. Mengingat PDIP korban peristiwa penyerangan tersebut," kata Direktur Program Imparsial, Al Araf di kantor Imparsial, Jalan Tebet Utara II C Nomor 25 Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2015).
 
Menurut Al Araf, sejumlah politikus PDIP sempat mendesak pengusutan penyerbuan yang diduga melanggar HAM tersebut. Kata dia, Presiden Jokowi akan sulit untuk mengkomunikasikan kepada internal PDIP terkait penunjukan tersebut. Terlebih, status Jokowi juga kader PDIP.
 
Al Araf menambahkan, pihaknya tidak dapat melepaskan keterlibatan Sutiyoso dalam peristiwa yang dikenal dengan Kudatuli tersebut. Karena, sebagai Pangdam Jaya saat itu Sutiyoso tidak mampu membendung aksi penyerbuan kantor yang terletak di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan