medcom.id, Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar seleksi bakal calon legislatif untuk pemilihan legislatif 2019. Mereka akan dinilai oleh sejumlah pengamat dan akademisi dari berbagai bidang.
"Ada 50 orang (bakal caleg) yang akan di interview," kata Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni di Kantor DPP PSI, Jalan K. H. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 5 November 2017.
Sudah dua hari proses seleksi tahap pertama ini berlangsung. Juri yang akan menilai dan bertanya kepada para bakal caleg dari PSI itu antara lain, Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Perdagangan; Moh. Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi; Hamdi Muluk, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia; Djayadi Hanan, pakar politik; serta Henny Supolo, aktivis pendidikan.
Baca: PSI Libatkan 11 Tokoh untuk Seleksi Bakal Caleg
Raja menjelaskan, poses seleksi yang melibatkan juri dari kalangan pengamat dan akademisi ini dipilih untuk membuat tradisi baru. Dengan begitu, caleg yang dihasilkan bukan karena kedekatan nasional melalui ketua umum partai sekjen partai. Tapi, caleg tersebut betul-betul punya value, berkualitas dan berkompeten.
"Oleh karena itu kita meminta pada tokoh-tokoh masyarakat yang sudah terkenal sebagai ahli di bidangnya untuk membantu kami mencari bibit unggul para politisi nanti," ujar dia.
Ia pun memastikan dalam proses seleksi ini, penilaian langsung diberikan oleh para juri. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan sosok bakal calon yang akan maju dari PSI.
"Hampir semua keputusan di mereka. Justru kami administratif saja. Jadi mereka ngasih nilai," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar seleksi bakal calon legislatif untuk pemilihan legislatif 2019. Mereka akan dinilai oleh sejumlah pengamat dan akademisi dari berbagai bidang.
"Ada 50 orang (bakal caleg) yang akan di interview," kata Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni di Kantor DPP PSI, Jalan K. H. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 5 November 2017.
Sudah dua hari proses seleksi tahap pertama ini berlangsung. Juri yang akan menilai dan bertanya kepada para bakal caleg dari PSI itu antara lain, Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Perdagangan; Moh. Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi; Hamdi Muluk, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia; Djayadi Hanan, pakar politik; serta Henny Supolo, aktivis pendidikan.
Baca: PSI Libatkan 11 Tokoh untuk Seleksi Bakal Caleg
Raja menjelaskan, poses seleksi yang melibatkan juri dari kalangan pengamat dan akademisi ini dipilih untuk membuat tradisi baru. Dengan begitu, caleg yang dihasilkan bukan karena kedekatan nasional melalui ketua umum partai sekjen partai. Tapi, caleg tersebut betul-betul punya value, berkualitas dan berkompeten.
"Oleh karena itu kita meminta pada tokoh-tokoh masyarakat yang sudah terkenal sebagai ahli di bidangnya untuk membantu kami mencari bibit unggul para politisi nanti," ujar dia.
Ia pun memastikan dalam proses seleksi ini, penilaian langsung diberikan oleh para juri. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan sosok bakal calon yang akan maju dari PSI.
"Hampir semua keputusan di mereka. Justru kami administratif saja. Jadi mereka ngasih nilai," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
