medcom.id, Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan Pancasila seharusnya menjadi solusi mengatasi kesenjangan ekonomi yang masih lebar.
“Persatuan Indonesia itu harusnya bermakna persatuan ekonomi. Jangan sampai di negeri Pancasila ini yang kaya makin kaya, yang miskin tambah miskin. Ini timpang namanya,” kata Zulkifli saat pidato kebangsaan di pengajian bulanan PP Muhammadiyah, Jumat malam 10 November 2017.
Sila Persatuan Indonesia, kata Zulkifli, bermakna tak ada lagi ketimpangan antara masyarakat di Jawa dengan di luar Jawa. Semua warga negara seharusnya merasakan hadirnya negara.
“Kesejahteraan itu hak seluruh warga negara. Jangan sampai hanya dinikmati segelintir golongan saja,” katanya.
Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk berhenti menggunakan Pancasila untuk mengkotak-kotakan dan memisahkan sesama anak bangsa.
“Harusnya kita bersatu mencari solusi mengatasi kesenjangan. Bukan membeda-bedakan Pancasila-anti Pancasila atau memberi label radikal hanya karena taat beragama,” tuturnya.
medcom.id, Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan Pancasila seharusnya menjadi solusi mengatasi kesenjangan ekonomi yang masih lebar.
“Persatuan Indonesia itu harusnya bermakna persatuan ekonomi. Jangan sampai di negeri Pancasila ini yang kaya makin kaya, yang miskin tambah miskin. Ini timpang namanya,” kata Zulkifli saat pidato kebangsaan di pengajian bulanan PP Muhammadiyah, Jumat malam 10 November 2017.
Sila Persatuan Indonesia, kata Zulkifli, bermakna tak ada lagi ketimpangan antara masyarakat di Jawa dengan di luar Jawa. Semua warga negara seharusnya merasakan hadirnya negara.
“Kesejahteraan itu hak seluruh warga negara. Jangan sampai hanya dinikmati segelintir golongan saja,” katanya.
Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk berhenti menggunakan Pancasila untuk mengkotak-kotakan dan memisahkan sesama anak bangsa.
“Harusnya kita bersatu mencari solusi mengatasi kesenjangan. Bukan membeda-bedakan Pancasila-anti Pancasila atau memberi label radikal hanya karena taat beragama,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)