Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri pelantikan sekitar 1.000 delegasi Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia (KPPI) di gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.
Di hadapan para delegasi, Zulkifli menyampaikan Indonesia telah mencapai banyak kesuksesan selama 19 tahun reformasi, salah satunya keseteraan gender. Ia menyebut Indonesia lebih maju dari Amerika Serikat (AS), karena Negeri Paman Sam itu sampai saat ini belum punya presiden perempuan.
Namun, masih banyak juga capain yang belum sesuai keinginan selama 19 tahun reformasi. Hal ini ia ungkapkan berdasarkan hasil diskusi dari simposium MPR.
Seperti masalah kemiskinan. Ia menjelaskan, di beberapa wilayah Indonesia masih terdapat kemiskinan esktrim yang menyebabkan orang meninggal karena tidak mampu membayar rumah sakit.
Kemudian masalah kesenjangan di daerah dengan pusat, di Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa.
"Sekarang orang di kampung senang kalau KPK menangkap pejabat. Karena orang di kampung bingung besok mau makan apa? Pejabat hidupnya mewah," jelas Zulkifli.
Permasalahan berikutnya, lanjut Zulkifli, penegakkan hukum di Indonesia belum adil. Lalu korupsi yang masih terus merajalela. Terakhir masalah ketidakpercayaan antar masyarakat.
"Ini sekarang luar biasa. Masyarakat karena soal pilkada saling melapor. Padahal kita Pancasila, ada musyawarah mufakat," ucapnya.
Untuk itu, ia berharap kepada KPPI untuk menjadi pelopor membawa perubahan dan menanamkan kembali rasa kepercayaan antara masyarakat dan juga antar masyarakat dengan pemimpin.
"Bisa bekerja sama dengan MPR dalam menyebarkan nilai-nilai. Ini perlu diberikan pendidikan kepada masyarakat soal nilai-nilai atau values. Bahaya kalau semuanya diukur dengan uang," pungkas Zulkifli.
Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri pelantikan sekitar 1.000 delegasi Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia (KPPI) di gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.
Di hadapan para delegasi, Zulkifli menyampaikan Indonesia telah mencapai banyak kesuksesan selama 19 tahun reformasi, salah satunya keseteraan gender. Ia menyebut Indonesia lebih maju dari Amerika Serikat (AS), karena Negeri Paman Sam itu sampai saat ini belum punya presiden perempuan.
Namun, masih banyak juga capain yang belum sesuai keinginan selama 19 tahun reformasi. Hal ini ia ungkapkan berdasarkan hasil diskusi dari simposium MPR.
Seperti masalah kemiskinan. Ia menjelaskan, di beberapa wilayah Indonesia masih terdapat kemiskinan esktrim yang menyebabkan orang meninggal karena tidak mampu membayar rumah sakit.
Kemudian masalah kesenjangan di daerah dengan pusat, di Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa.
"Sekarang orang di kampung senang kalau KPK menangkap pejabat. Karena orang di kampung bingung besok mau makan apa? Pejabat hidupnya mewah," jelas Zulkifli.
Permasalahan berikutnya, lanjut Zulkifli, penegakkan hukum di Indonesia belum adil. Lalu korupsi yang masih terus merajalela. Terakhir masalah ketidakpercayaan antar masyarakat.
"Ini sekarang luar biasa. Masyarakat karena soal pilkada saling melapor. Padahal kita Pancasila, ada musyawarah mufakat," ucapnya.
Untuk itu, ia berharap kepada KPPI untuk menjadi pelopor membawa perubahan dan menanamkan kembali rasa kepercayaan antara masyarakat dan juga antar masyarakat dengan pemimpin.
"Bisa bekerja sama dengan MPR dalam menyebarkan nilai-nilai. Ini perlu diberikan pendidikan kepada masyarakat soal nilai-nilai atau values. Bahaya kalau semuanya diukur dengan uang," pungkas Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)