medcom.id, Nusa Dua: Penyelenggaraan Rapat Paripurna Musyawarah Nasional (Munas) ke-IX Partai Golkar sempat terhenti. Hal tersebut lantaran banyaknya aspirasi seputar jumlah formatur pengurus.
Salah satu peserta meminta jumlah formatur yang bertugas menyusun kepengurusan untuk ditambah. Jumlah perwakilan wilayah yang sebelumnya hanya satu dari tiap wilayah barat, tengah, dan timur, harus ditambah menjadi dua. "Tiap wilayah harus dua orang perwakilan di formatur," ungkap anggota Rapat Paripurna tersebut, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12/2014).
Tidak selang lama, satu persatu anggota rapat meminta waktu untuk interupsi dan menyatakan pendapat. Suasana rapat yang awalnya relatif tenang, langsung berubah riuh.
Salah satu kader perempuan kemudian langsung menyampaikan aspirasinya. "Kita harus ada keterwakilan perempuan di formatur," ujar dia disambut tepukan tangan dan dari berbagai sudut ruang Aula Mangupura, tempat Paripurna berlangsung.
Pimpinan Sidang Nurdin Halid yang yang mulai kewalahan kemudian menaikkan nadanya, dan mengambil inisiatif. "Tenang, tenang, saya mengerti aspirasi kalian. Sidang kita skors 2 menit, dan saya minta seluruh ketua DPD dan ormas untuk maju ke depan," tegas Nurdin.
Kemudian puluhan anggota rapat langsung menuhi panggung tempat pimpinan munas duduk. Namun, jumlah orang yang naik ke panggung semakin banyak. Salah satu wakil pimpinan, Ula Nukrawati, mengingatkan seluruh anggota yang membuat riuh. "Yang di atas cukup Ketua DPD I," ujar Ula.
medcom.id, Nusa Dua: Penyelenggaraan Rapat Paripurna Musyawarah Nasional (Munas) ke-IX Partai Golkar sempat terhenti. Hal tersebut lantaran banyaknya aspirasi seputar jumlah formatur pengurus.
Salah satu peserta meminta jumlah formatur yang bertugas menyusun kepengurusan untuk ditambah. Jumlah perwakilan wilayah yang sebelumnya hanya satu dari tiap wilayah barat, tengah, dan timur, harus ditambah menjadi dua.
"Tiap wilayah harus dua orang perwakilan di formatur," ungkap anggota Rapat Paripurna tersebut, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12/2014).
Tidak selang lama, satu persatu anggota rapat meminta waktu untuk interupsi dan menyatakan pendapat. Suasana rapat yang awalnya relatif tenang, langsung berubah riuh.
Salah satu kader perempuan kemudian langsung menyampaikan aspirasinya. "Kita harus ada keterwakilan perempuan di formatur," ujar dia disambut tepukan tangan dan dari berbagai sudut ruang Aula Mangupura, tempat Paripurna berlangsung.
Pimpinan Sidang Nurdin Halid yang yang mulai kewalahan kemudian menaikkan nadanya, dan mengambil inisiatif. "Tenang, tenang, saya mengerti aspirasi kalian. Sidang kita skors 2 menit, dan saya minta seluruh ketua DPD dan ormas untuk maju ke depan," tegas Nurdin.
Kemudian puluhan anggota rapat langsung menuhi panggung tempat pimpinan munas duduk. Namun, jumlah orang yang naik ke panggung semakin banyak. Salah satu wakil pimpinan, Ula Nukrawati, mengingatkan seluruh anggota yang membuat riuh. "Yang di atas cukup Ketua DPD I," ujar Ula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)