medcom.id, Jakarta: Kenaikan pangkat jadi Komisaris Jendral (Komjen) untuk Budi Waseso diyakini demi mulusnya jalan dari Kabareskrim menuju Kepala Kepolisian RI. Sejarah bertambahnya bintang di pundaknya terbilang kilat.
Sejak menyandang bintang satu sebagai Kapolda Gorontalo hingga meraih bintang tiga sebagai Kepala Bareskrim Polri, Budi Waseso hanya perlu 2,5 tahun. Kini dia masuk kandidat calon kapolri alias bintang empat.
Sepak terjangnya pun tak kalah kontroversial. Ketika menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, Budi turut dalam penangkapan Susno Duaji di Bandara Soekarno Hatta, Banten. Kala itu Budi masih berpangkat Kombes, sedangkan Susno adalah Komjen.
"Saya melaporkan bahwa beliau akan ke luar negeri tanpa izin Kapolri. Saat itu perintahnya sangat mendesak. Perintahnya bukan untuk menangkap tapi membawa beliau menghadap Kapolri," cerita Budi pada Metro TV, Kamis (5/2/2015) kemarin.
Setahun kemudian Budi memulangkan anggota Brimob Polda Gorontalo Norman Kamaru. Saat itu, Norman sedang digandrungi karena video joget indianya muncul di Youtube. Norman sering tampil di layar kaca, yang ternyata tanpa izin atasan.
Geger, lagi-lagi dibuat oleh mantan Kadiv Propam Polri itu. Tak lama dinobatkan sebagai Kabareskrim pengganti Komjen Suhardi Alius. Budi lantas menetapkan Komisioner KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka, atas dugaan kesaksian palsu dalam sengketa pilkada di Kotawaringin Barat, Kalteng, pada 2010.
Budi merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1984, karirnya dimulai pada 2004 yang kala itu menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kota Palangkaraya. Berlanjut pada 2009, Budi menduduki puncak sebagai kepala Bidang Propam di Polda Jawa Tengah.
Berselang setahun kemudian, 2010, Budi ditarik ke Mabes Polri menjabat sebagai Kadiv Propam Polri hingga tahun 2011. Kemudian, pada 2012 ia mendapat bintang satu dan menjabat sebagai Kapolda Gorontalo.
Pada 2013 dia menduduki posisi sebagai Widyaiswara Utama Sespim Polri. Kemudian menjadi Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri. Kini, 2015 bintang tiga berada di pundaknya. Jabatan kabareskrim didudukinya setelah Komjen Suhardi Alius digeser.
medcom.id, Jakarta: Kenaikan pangkat jadi Komisaris Jendral (Komjen) untuk Budi Waseso diyakini demi mulusnya jalan dari Kabareskrim menuju Kepala Kepolisian RI. Sejarah bertambahnya bintang di pundaknya terbilang kilat.
Sejak menyandang bintang satu sebagai Kapolda Gorontalo hingga meraih bintang tiga sebagai Kepala Bareskrim Polri, Budi Waseso hanya perlu 2,5 tahun. Kini dia masuk kandidat calon kapolri alias bintang empat.
Sepak terjangnya pun tak kalah kontroversial. Ketika menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, Budi turut dalam penangkapan Susno Duaji di Bandara Soekarno Hatta, Banten. Kala itu Budi masih berpangkat Kombes, sedangkan Susno adalah Komjen.
"Saya melaporkan bahwa beliau akan ke luar negeri tanpa izin Kapolri. Saat itu perintahnya sangat mendesak. Perintahnya bukan untuk menangkap tapi membawa beliau menghadap Kapolri," cerita Budi pada Metro TV, Kamis (5/2/2015) kemarin.
Setahun kemudian Budi memulangkan anggota Brimob Polda Gorontalo Norman Kamaru. Saat itu, Norman sedang digandrungi karena video joget indianya muncul di Youtube. Norman sering tampil di layar kaca, yang ternyata tanpa izin atasan.
Geger, lagi-lagi dibuat oleh mantan Kadiv Propam Polri itu. Tak lama dinobatkan sebagai Kabareskrim pengganti Komjen Suhardi Alius. Budi lantas menetapkan Komisioner KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka, atas dugaan kesaksian palsu dalam sengketa pilkada di Kotawaringin Barat, Kalteng, pada 2010.
Budi merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1984, karirnya dimulai pada 2004 yang kala itu menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kota Palangkaraya. Berlanjut pada 2009, Budi menduduki puncak sebagai kepala Bidang Propam di Polda Jawa Tengah.
Berselang setahun kemudian, 2010, Budi ditarik ke Mabes Polri menjabat sebagai Kadiv Propam Polri hingga tahun 2011. Kemudian, pada 2012 ia mendapat bintang satu dan menjabat sebagai Kapolda Gorontalo.
Pada 2013 dia menduduki posisi sebagai Widyaiswara Utama Sespim Polri. Kemudian menjadi Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri. Kini, 2015 bintang tiga berada di pundaknya. Jabatan kabareskrim didudukinya setelah Komjen Suhardi Alius digeser.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)