medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan membacakan surat Presiden terkait penunjukan Kepala Polisi Republik Indonesia yang baru. Dalam surat itu Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jendral Polisi Tito Karnavian sebagai calon Kapolri.
"Surat Presiden Nomor R40/Pres06/2016 tanggal 15 Juni perihal pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan Kapolri," kata Taufik di Ruang Rapat Paripurna, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, dirinya memastikan semua fraksi di DPR tidak akan mempermasalahkan pencalonan Tito. Setelah rapat paripurna, DPR akan menggelar rapat pimpinan pengganti Badan Musyawarah (Bamus).
"Memberikan tugas kepada Komisi III agar segera memproses (pencalonan Tito) minggu ini," kata Ade.
Ade mengungkapkan, jika memungkinkan tahapan proses pencalonan Tito dapat dimulai besok. Kemudian, pada Rabu, bisa dilakukan rapat fit and proper test terhadap Tito. "Kalau jadwalnya memungkinkan. Kita lihat nanti secara teknis dalam rapat pengganti Bamus," ujar Ade.
Ade berharap, proses pencalonan Tito tidak dihambat. Ia menginginkan proses berjalan cepat dan lancar. "Ikan sepat, ikan gabus lebih cepat, lebih bagus," kata Ade berpantun.
Prestasi Tito Karnavian selama berbakti di Korps Bhayangkara. Grafis MTVN
Tito Karnavian diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. Sebelum mengajukan nama Tito, Jokowi mengklaim sudah mendapat masukan dari Polri, Kompolnas dan masyarakat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu bukan sosok asing di Polri. Sederet prestasi pernah ia dapatkan selama berbakti di Korps Bhayangkara.
Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT. Ini bukan pengalaman baru bagi Tito. Ia pernah bergabung dengan tim yang membongkar jaringan terorisme pimpinan Noordin M Top. Karena prestasinya itu, ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror.
Prestasi lain peraih Bintang Adhi Makayasa ini ialah menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.
Dalam bursa calon Kapolri saat ini, Tito merupakan kandidat termuda. Ia melompati senior-seniornya di Akpol angkatan 1982 hingga 1986, seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syafruddin, Komjen Budi Waseso, dan Komjen Suhardi Alius.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan membacakan surat Presiden terkait penunjukan Kepala Polisi Republik Indonesia yang baru. Dalam surat itu Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jendral Polisi Tito Karnavian sebagai calon Kapolri.
"Surat Presiden Nomor R40/Pres06/2016 tanggal 15 Juni perihal pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan Kapolri," kata Taufik di Ruang Rapat Paripurna, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, dirinya memastikan semua fraksi di DPR tidak akan mempermasalahkan pencalonan Tito. Setelah rapat paripurna, DPR akan menggelar rapat pimpinan pengganti Badan Musyawarah (Bamus).
"Memberikan tugas kepada Komisi III agar segera memproses (pencalonan Tito) minggu ini," kata Ade.
Ade mengungkapkan, jika memungkinkan tahapan proses pencalonan Tito dapat dimulai besok. Kemudian, pada Rabu, bisa dilakukan rapat fit and proper test terhadap Tito. "Kalau jadwalnya memungkinkan. Kita lihat nanti secara teknis dalam rapat pengganti Bamus," ujar Ade.
Ade berharap, proses pencalonan Tito tidak dihambat. Ia menginginkan proses berjalan cepat dan lancar. "Ikan sepat, ikan gabus lebih cepat, lebih bagus," kata Ade berpantun.
Prestasi Tito Karnavian selama berbakti di Korps Bhayangkara. Grafis MTVN
Tito Karnavian diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. Sebelum mengajukan nama Tito, Jokowi mengklaim sudah mendapat masukan dari Polri, Kompolnas dan masyarakat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu bukan sosok asing di Polri. Sederet prestasi pernah ia dapatkan selama berbakti di Korps Bhayangkara.
Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT. Ini bukan pengalaman baru bagi Tito. Ia pernah bergabung dengan tim yang membongkar jaringan terorisme pimpinan Noordin M Top. Karena prestasinya itu, ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror.
Prestasi lain peraih Bintang Adhi Makayasa ini ialah menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.
Dalam bursa calon Kapolri saat ini, Tito merupakan kandidat termuda. Ia melompati senior-seniornya di Akpol angkatan 1982 hingga 1986, seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syafruddin, Komjen Budi Waseso, dan Komjen Suhardi Alius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)