Jakarta: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut kelebihan pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Saat itu, tak ada kasus korupsi di tingkat pusat maupun daerah.
"Cari zaman pemerintahan Gus Dur ada menteri yang korupsi, enggak ada. Orang akan mengatakan 'itukan waktu itu belum ada KPK' gitu. Sebelum (KPK) ada pun, sebelum era Gus Dur dibuka kok, melompati massanya Gus Dur," ujar Mahfud dalam sambutannya di acara Haul Gus Dur ke-9 di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 22 Desember 2018.
Gus Dur dinilai tak main-main dengan pejabat berlaku korup. Mahfud berkelakar sebelum terdeteksi melakukan korupsi pejabat itu sudah lebih dulu dipecat dari jabatannya.
"Nanti pulang cari jejak digitalnya, saya cari yang zaman Gus Dur enggak ada. Operasi tangkap tangan kepala dareah enggak ada waktu itu. ada kasus dulu, kasus Bulog tetapi itu bukan di pemerintahan, swasta dan swasta," beber Mahfud.
Fenomena ini, lanjut Mahfud, karena Gus Dur selalu mengutamakan sisi kemanusiaan dalam berpolitik.
"Karena politik itu diletakan diatas kemanusiaan. Sehingga lalu politik itu ditebus dengan segalanya," pungkas dia.
Jakarta: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut kelebihan pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Saat itu, tak ada kasus korupsi di tingkat pusat maupun daerah.
"Cari zaman pemerintahan Gus Dur ada menteri yang korupsi, enggak ada. Orang akan mengatakan 'itukan waktu itu belum ada KPK' gitu. Sebelum (KPK) ada pun, sebelum era Gus Dur dibuka kok, melompati massanya Gus Dur," ujar Mahfud dalam sambutannya di acara Haul Gus Dur ke-9 di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 22 Desember 2018.
Gus Dur dinilai tak main-main dengan pejabat berlaku korup. Mahfud berkelakar sebelum terdeteksi melakukan korupsi pejabat itu sudah lebih dulu dipecat dari jabatannya.
"Nanti pulang cari jejak digitalnya, saya cari yang zaman Gus Dur enggak ada. Operasi tangkap tangan kepala dareah enggak ada waktu itu. ada kasus dulu, kasus Bulog tetapi itu bukan di pemerintahan, swasta dan swasta," beber Mahfud.
Fenomena ini, lanjut Mahfud, karena Gus Dur selalu mengutamakan sisi kemanusiaan dalam berpolitik.
"Karena politik itu diletakan diatas kemanusiaan. Sehingga lalu politik itu ditebus dengan segalanya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)