Jakarta: Pengamat Politik Hendri Satrio mengungkap tugas besar menanti Jokowi dan Prabowo usai rekonsiliasi. Keduanya diminta bertanggung jawab menyatukan pendukung.
"Kalau kita liat di media sosial banyak warganet (menentang) pertemuan Pak Prabowo dan Jokowi. Makanya ini ujian baru bagi keduanya untuk merekonsiliasi juga jajaran di bawahnya," kata Hendri di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Juli 2019.
Menurut Hendri, tugas lebih besar justru diemban Jokowi sebagai pihak yang menang. Ia harus merangkul semua lapisan masyarakat termasuk pendukung Praboowo.
Baca juga: Tatap Muka Jokowi-Prabowo Mendinginkan Suasana
"Pak Jokowi seingat saya presiden pertama di Indonesia yang punya pekerjaan rumah merekonsiliasi bangsa setelah reformasi," ucap Hendri.
Hendri menyayangkan tidak ada pernyataan Jokowi yang menyebut akan menyerap ide dan gagasan kubu Prabowo. Padahal hal ini bisa jadi alat untuk rekonsiliasi semua lapisan masyarakat.
"Tapi yang pasti harus saling menghormati, terbuka. Jadi rekonsiliasi itu enggak boleh setengah hati. Memang betul harus tanpa syarat tapi bisa juga dengan syarat karena keduanya memiliki konsep yang berbeda," pungkasnya.
Jakarta: Pengamat Politik Hendri Satrio mengungkap tugas besar menanti Jokowi dan Prabowo usai rekonsiliasi. Keduanya diminta bertanggung jawab menyatukan pendukung.
"Kalau kita liat di media sosial banyak warganet (menentang) pertemuan Pak Prabowo dan Jokowi. Makanya ini ujian baru bagi keduanya untuk merekonsiliasi juga jajaran di bawahnya," kata Hendri di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Juli 2019.
Menurut Hendri, tugas lebih besar justru diemban Jokowi sebagai pihak yang menang. Ia harus merangkul semua lapisan masyarakat termasuk pendukung Praboowo.
Baca juga:
Tatap Muka Jokowi-Prabowo Mendinginkan Suasana
"Pak Jokowi seingat saya presiden pertama di Indonesia yang punya pekerjaan rumah merekonsiliasi bangsa setelah reformasi," ucap Hendri.
Hendri menyayangkan tidak ada pernyataan Jokowi yang menyebut akan menyerap ide dan gagasan kubu Prabowo. Padahal hal ini bisa jadi alat untuk rekonsiliasi semua lapisan masyarakat.
"Tapi yang pasti harus saling menghormati, terbuka. Jadi rekonsiliasi itu enggak boleh setengah hati. Memang betul harus tanpa syarat tapi bisa juga dengan syarat karena keduanya memiliki konsep yang berbeda," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
