medcom.id, Jakarta: Raja Arab Saudi dijadwalkan mampir` di Gedung Parlemen Senayan Jakarta. DPR sudah bersolek untuk menyambut sang tamu, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Kunjungan Raja Arab ke DPR adalah kunjungan langka. Terakhir, Raja Arab Faisal bin Abdulazis datang ke Indonesia 47 tahun silam. Kunjungan itu terdokumentasi dengan baik.
Nah, salah satu acara yang disiapkan untuk Raja Salman, besok, adalah menonton video kunjungan Raja Faisal ke Indonesia. "Kita mau perlihatkan tempat yang dulu didatangi oleh kakek beliau," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Raja Salman meminta disambut di Ruang Paripurna Gedung Nusantara. Tempat itu adalah tempat yang sama, saat Raja Faisal disambut.
Pada 1970, Raja Faisal datang ke Indonesia dalam rangkaian tur Kerajaan Arab Saudi. Ini juga sebagai bentuk pengukuhan persahabatan formal antara Indonesia dan Arab Saudi, yang dimulai pada 1950.
Presiden Soeharto kala itu berhasil menarik hati Arab Saudi, yang tengah melawan agresi Israel ke Palestina. Raja Faisal pun menyebut Indonesia dan Saudi memiliki kedekatan identitas, sebagai negara dengan mayoritas muslim.
Dia memprediksi, Raja Salman juga akan menyampaikan pidato yang tidak jauh berbeda dengan Raja Faisal. Terutama soal sifat agama Islam di Indonesia dan Saudi yang moderat. Hingga hubungan baik antara kedua negara.
Ketua DPR Setya Novanto, kata Fahri, direncanakan mengulas sejarah hubungan kedua negara. Untuk sambutan kunjungan Raja Saudi dipuji oleh Duta Besar Arab Saudi.
"Saya barusan menelepon rombongan, pak Dubes Saudi berterima kasih karena kesan yang diberikan sangat baik. Ini disampaikan dengan sangat gembira," politikus PKS bercerita.
Beragam persiapan telah disiapkan secara khusus dengan mempertimbangkan kesehatan Raja Salman. Walau kunjungan tidak akan berlangsung lama, DPR akan ikut berdiplomasi untuk pererat persahabatan.
Fahri menyebut ada 1.500 undangan yang akan datang. Selain mengundang anggota DPR, DPD dan pimpinan MPR, Sekretaris Jenderal DPR juga mengundang pimpinan partai dan tokoh penting. Tidak terlupa tokoh agama, tokoh organisasi masyarakat, hingga cendikiawan. "Karena banyak, kita enggak tahu satu-satu," kata Fahri.
medcom.id, Jakarta: Raja Arab Saudi dijadwalkan mampir` di Gedung Parlemen Senayan Jakarta. DPR sudah bersolek untuk menyambut sang tamu, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Kunjungan Raja Arab ke DPR adalah kunjungan langka. Terakhir, Raja Arab Faisal bin Abdulazis datang ke Indonesia 47 tahun silam. Kunjungan itu terdokumentasi dengan baik.
Nah, salah satu acara yang disiapkan untuk Raja Salman, besok, adalah menonton video kunjungan Raja Faisal ke Indonesia. "Kita mau perlihatkan tempat yang dulu didatangi oleh kakek beliau," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Raja Salman meminta disambut di Ruang Paripurna Gedung Nusantara. Tempat itu adalah tempat yang sama, saat Raja Faisal disambut.
Pada 1970, Raja Faisal datang ke Indonesia dalam rangkaian tur Kerajaan Arab Saudi. Ini juga sebagai bentuk pengukuhan persahabatan formal antara Indonesia dan Arab Saudi, yang dimulai pada 1950.
Presiden Soeharto kala itu berhasil menarik hati Arab Saudi, yang tengah melawan agresi Israel ke Palestina. Raja Faisal pun menyebut Indonesia dan Saudi memiliki kedekatan identitas, sebagai negara dengan mayoritas muslim.
Dia memprediksi, Raja Salman juga akan menyampaikan pidato yang tidak jauh berbeda dengan Raja Faisal. Terutama soal sifat agama Islam di Indonesia dan Saudi yang moderat. Hingga hubungan baik antara kedua negara.
Ketua DPR Setya Novanto, kata Fahri, direncanakan mengulas sejarah hubungan kedua negara. Untuk sambutan kunjungan Raja Saudi dipuji oleh Duta Besar Arab Saudi.
"Saya barusan menelepon rombongan, pak Dubes Saudi berterima kasih karena kesan yang diberikan sangat baik. Ini disampaikan dengan sangat gembira," politikus PKS bercerita.
Beragam persiapan telah disiapkan secara khusus dengan mempertimbangkan kesehatan Raja Salman. Walau kunjungan tidak akan berlangsung lama, DPR akan ikut berdiplomasi untuk pererat persahabatan.
Fahri menyebut ada 1.500 undangan yang akan datang. Selain mengundang anggota DPR, DPD dan pimpinan MPR, Sekretaris Jenderal DPR juga mengundang pimpinan partai dan tokoh penting. Tidak terlupa tokoh agama, tokoh organisasi masyarakat, hingga cendikiawan. "Karena banyak, kita enggak tahu satu-satu," kata Fahri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)