Jakarta: DPR mengaku siap menerima putusan apa pun dari Mahkamah Konstitusi (MK) perihal uji materi UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). DPR mahfum jika putusan MK bersifat final dan mengikat.
"DPR saat ini menunggu hasil MK. Karena percuma juga kalau kami ubah, sebagian masyarakat terlanjur terprovokasi dan terlanjur berburuk sangka. Jadi, lebih baik DPR menunggu hasil uji materi di MK. Apakah UU itu telah sesuai atau bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila. Kami menerima apa pun keputusan MK," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), melalui keterangan tertulis, Minggu, 18 Maret 2018.
Pernyataan tersebut ditegaskannya saat melakukan sosialisasi UU MD3 di pesta ulang tahun anak keduanya, Dimaz Soesatyo, di Kedai Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, siang tadi. Bamsoet gencar menyosialisasikan UU MD3 di mana pun ia punya kesempatan.
Bamsoet beranggapan kritik dan aspirasi masyarakat tidak harus dilakukan di gedung DPR. Anggota dewan bisa melakukannya di mana saja, termasuk di kedai kopi.
Kali ini, ia berbincang santai dan menjawab semua pertanyaan artis Nafa Urbach dan pedangdut Cita Citata. Ia hadir bersama pengacara kondang Hotman Paris Hutapea serta dua koleganya sesama legislator, yakni Misbakhun dan Ahmad Sahroni.
Bamsoet menjelaskan UU MD3 dibutuhkan agar DPR memiliki kekuatan melaksanakan tiga fungsi utamanya, yakni fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan terhadap pemerintah.
Baca: Tiga Gugatan Uji Materi UU MD3 Sudah Disidangkan
“Apakah amanat yang diberikan rakyat kepada pemerintah telah dijalankan secara sungguh-sungguh atau tidak? Apakah APBN yang telah mencapai Rp2.000 triliun lebih itu digunakan tepat sasaran atau tidak? Dan apakah aturan yang ada telah dijalankan dengan benar serta memperhatikan rasa keadilan?” kata dia.
Mantan ketua Komisi III ini memastikan DPR tetap menerima kritik dan tidak membentengi diri dengan menggunakan UU MD3 tersebut. "UU MD3 itu kebutuhan DPR. DPR tidak antikritik, tidak antidemokrasi. Justru kami butuh kritik untuk memperbaiki diri agar kami bisa melaksanakan amanat rakyat dengan baik dalam mengawasi pemerintah.”
Sukses di bisnis
Saat menutup acara, Bamsoet meminta doa agar anaknya Dimaz Soesatyo sukses dalam berbisnis. Dimaz tengah merintis bisnis kafe di Bandung dan Jakarta. Ia juga sedang merintis industri rumah tangga berupa jam tangan kayu yang sudah diekspor ke Jepang dan Amerika. "Semoga lancar dan cepat menikah," ujar Bamsoet.
Anggota Komisi III Ahmad Sahroni yang turut hadir di lokasi menilai apa yang dilakukan Bamsoet menandakan upaya DPR untuk terbuka kepada masyarakat. Sosialisasi tak hanya dilakukan dengan acara formal di DPR, tapi juga saat bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Sikap Pak Bamsoet memperlihatkan jika DPR terbuka dan mau menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat secara langsung dan di mana pun,” ucap politisi NasDem yang memiliki daerah pemilihan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat ini.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/5b256RMN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: DPR mengaku siap menerima putusan apa pun dari Mahkamah Konstitusi (MK) perihal uji materi UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). DPR mahfum jika putusan MK bersifat final dan mengikat.
"DPR saat ini menunggu hasil MK. Karena percuma juga kalau kami ubah, sebagian masyarakat terlanjur terprovokasi dan terlanjur berburuk sangka. Jadi, lebih baik DPR menunggu hasil uji materi di MK. Apakah UU itu telah sesuai atau bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila. Kami menerima apa pun keputusan MK," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), melalui keterangan tertulis, Minggu, 18 Maret 2018.
Pernyataan tersebut ditegaskannya saat melakukan sosialisasi UU MD3 di pesta ulang tahun anak keduanya, Dimaz Soesatyo, di Kedai Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, siang tadi. Bamsoet gencar menyosialisasikan UU MD3 di mana pun ia punya kesempatan.
Bamsoet beranggapan kritik dan aspirasi masyarakat tidak harus dilakukan di gedung DPR. Anggota dewan bisa melakukannya di mana saja, termasuk di kedai kopi.
Kali ini, ia berbincang santai dan menjawab semua pertanyaan artis Nafa Urbach dan pedangdut Cita Citata. Ia hadir bersama pengacara kondang Hotman Paris Hutapea serta dua koleganya sesama legislator, yakni Misbakhun dan Ahmad Sahroni.
Bamsoet menjelaskan UU MD3 dibutuhkan agar DPR memiliki kekuatan melaksanakan tiga fungsi utamanya, yakni fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan terhadap pemerintah.
Baca:
Tiga Gugatan Uji Materi UU MD3 Sudah Disidangkan
“Apakah amanat yang diberikan rakyat kepada pemerintah telah dijalankan secara sungguh-sungguh atau tidak? Apakah APBN yang telah mencapai Rp2.000 triliun lebih itu digunakan tepat sasaran atau tidak? Dan apakah aturan yang ada telah dijalankan dengan benar serta memperhatikan rasa keadilan?” kata dia.
Mantan ketua Komisi III ini memastikan DPR tetap menerima kritik dan tidak membentengi diri dengan menggunakan UU MD3 tersebut. "UU MD3 itu kebutuhan DPR. DPR tidak antikritik, tidak antidemokrasi. Justru kami butuh kritik untuk memperbaiki diri agar kami bisa melaksanakan amanat rakyat dengan baik dalam mengawasi pemerintah.”
Sukses di bisnis
Saat menutup acara, Bamsoet meminta doa agar anaknya Dimaz Soesatyo sukses dalam berbisnis. Dimaz tengah merintis bisnis kafe di Bandung dan Jakarta. Ia juga sedang merintis industri rumah tangga berupa jam tangan kayu yang sudah diekspor ke Jepang dan Amerika. "Semoga lancar dan cepat menikah," ujar Bamsoet.
Anggota Komisi III Ahmad Sahroni yang turut hadir di lokasi menilai apa yang dilakukan Bamsoet menandakan upaya DPR untuk terbuka kepada masyarakat. Sosialisasi tak hanya dilakukan dengan acara formal di DPR, tapi juga saat bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Sikap Pak Bamsoet memperlihatkan jika DPR terbuka dan mau menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat secara langsung dan di mana pun,” ucap politisi NasDem yang memiliki daerah pemilihan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)