Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade. Foto:Antara/Wahyu Putro
Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade. Foto:Antara/Wahyu Putro

PSI Disebut Dongkrak Popularitas Lewat Gerindra

23 Maret 2018 17:01
Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disebut terus berupaya mengaitkan diri dengan Partai Gerindra. Tujuannya, mendongkrak popularitas agar cepat dikenal orang.
 
"PSI itu numpang tenar ke Gerindra. Wajar karena partai baru, supaya cepat populer coba mengaitkan diri dengan Gerindra," kata Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade, Jumat, 23 Maret 2018.
 
Andre tak heran PSI keras mengomentari pidato politik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait nasib Indonesia di 2030 yang diprediksi bakal bubar. Menurutnya, semakin berpolemik dengan Gerindra, maka popularitas PSI akan terangkat. "Segala hal yang berkaitan dengan Gerindra tentu menjadi sorotan," ujarnya.
 
Menurut Andre, ini bukan pertama PSI mengomentari Gerindra. Sebelumnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni berpolemik dengan Waketum Gerindra Fadli Zon terkait masalah hoaks.
 
"PSI itu pengen numpang tenar ke Gerindra. Mulai dari Raja Juli yang pengen numpang tenar ke Bang Fadli Zon," kata Andre.
 
Baca: Dalih Prabowo Soal Pidato NKRI Bubar di 2030
 
Partai besutan Grace Natalie ini sendiri dikenal partai yang berbasis anak muda dan baru terjun di kancah politik. Sedangkan, Gerindra sudah berusia 10 tahun dengan 73 kursi di DPR.
 
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest menyebut Partai Gerindra sebagai oposisi yang inkonsisten. Sebab, Gerindra kerap menyerang Pemerintah dengan data dari luar negeri.
 
"Prabowo sebagai Ketua Umum menggunakan informasi dari negara asing untuk membakar semangat kader Gerindra. Padahal Gerindra sangat sering menggunakan narasi anti-asing, itu namanya inkonsisten," kata Ernest.
 
Keputusan Partai Gerindra menggunakan informasi dari asing untuk disampaikan di mimbar terbuka dinilai mengikis kredibilitas.
 
"Tidak masuk akal bila Gerindra mengakui validitas dan kredibilitas laporan negara asing tersebut. Penggunaan informasi asing justru membuat publik bertanya-tanya tentang konsistensi Gerindra terhadap wacana 'anti-asing' yang sering mereka suarakan," kata Ernest.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan